Benarkah Tidak Ada yang Bisa Disyukuri dari Suatu Musibah?

K. Tatik Wardayati

Editor

Benarkah Tidak Ada yang Bisa Disyukuri dari Suatu Musibah?
Benarkah Tidak Ada yang Bisa Disyukuri dari Suatu Musibah?

Intisari-Online.com – Seorang raja memiliki sebuah kebun yang besar. Berbagai pohon buah-buahan ditanam di kebun itu. Ia mempekerjakan seorang tukang kebun terampil untuk mengurus pohon buah-buahan itu.

Pada suatu hari, tukang kebun akan memilih buah-buahan yang matang dari berbagai pohon dan mengumpulkannya dalam keranjang. Setiap pagi ketika tugas itu selesai, tukang kebun akan memberikan buah kepada raja.

Pada waktu itu tukang kebun mengumpulkan beberapa buah ceri dan membawanya untuk raja. Sayangnya, hari itu raja dalam suasana hati yang buruk. Ketika ia mengambil ceri, rupanya asam. Jadi ia melampiaskan kemarahannya pada tukang kebun. Dalam kemarahan, ia melemparkan ceri itu pada tukang kebun. Ketika mengenai dahi tukang kebun itu berkata, “Tuhan Maha Penyayang!”

Raja bertanya, “Anda terluka dan marah, tetapi Anda mengatakan Tuhan Maha Penyayang. Mengapa?”

Tukang kebun itu menjawab, “Yang Mulia, sebenarnya saya akan membawakan Anda nanas hari ini. Tapi saya berubah pikiran. Jika Anda melemparkan nanas itu pada saya, tentunya saya akan terluka parah. Tuhan benar-benar Maha Penyayang karena telah membuat saya berubah pikiran.”