Intisari-Online.com – Alkisah, Raja melihat seorang pengemis kotor menggosok punggungnya pada gerbang istana. Ia memanggil pengemis itu.
“Mengapa kamu menggosokkan punggungmu pada gerbang istana?” ujar sang raja.
“Yang Mulia, saya gatal, jadi saya menggosok punggung saya pada gerbang besi,” jawab pengemis itu.
Raja meminta penjaga untuk memberikan air panas untuk mandi pengemis itu dan lima puluh koin emas. Berita ini segera menyebar ke seluruh penjuru kerajaan seperti api yang membakar hutan.
Beberapa hari kemudian, raja melihat dua orang pengemis miskin dan kotor menggosok punggung mereka pada gerbang istana. Raja bertanya pada mereka apa yang mereka lakukan dan mereka menjawab bahwa punggung mereka gatal. Raja memanggil penjaga dan berkata untuk memberikan pengemis itu lima puluh cambukan di punggung untuk menyembuhkan gatal mereka.
“Tapi, Yang Mulia, Anda memberi pengemis kemarin lima puluh koin emas,” kata pengemis-pengemis itu.
Raja berakta, “Karena ia sendirian tidak bisa menggaruk punggungnya sendiri. Tapi, kalian ‘kan berdua, jadi bisa saling menggaruk punggung temannya. Kalian ke sini karena keserakahan telah menghantui kalian.”