Seri P3K: Perdarahan Berat

M Sholekhudin

Editor

Seri P3K: Perdarahan Berat
Seri P3K: Perdarahan Berat

(Sambungan dari: Seri P3K: Luka Dalam dan Memar)

Untuk kasus cedera berat, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah minta pertolongan. Sembari menunggu pertolongan datang, Anda bisa melakukan pertolongan pertama. Akan tetapi sebelum memberikan pertolongan, pastikan semua dalam keadaan aman, baik korban, penolong, maupun lingkungan sekitar.

Jika punya akses telepon, Anda bisa menghubungi ambulans gawat darurat di nomor 118. Selain menyediakan ambulans, layanan 118 juga bisa Anda manfaatkan untuk konsultasi darurat jarak jauh, tentang teknik pertolongan pertama.

Sebelum memberikan pertolongan apa pun, pastikan kondisi ABC korban dalam keadaan tak terganggu. Yang dimaksud dengan ABC adalah Airway (jalan napas tidak tersumbat), Breathing (korban masih bernapas), dan Circulation (jantung korban masih berdetak). Ini merupakan faktor kritis yang paling berpengaruh terhadap jiwa korban.

Setelah memastikan kondisi ABC korban, lakukan pertolongan pertama sesuai kondisinya. Jika terjadi perdarahan hebat, pertolongan paling awal yang perlu Anda berikan adalah: stop perdarahan!

Untuk menghentikan perdarahan, lakukan teknik berikut:

  • Pastikan penderita selalu dalam keadaan berbaring. Perdarahan berat tidak boleh ditangani sementara korban dalam keadaan duduk atau berdiri.
  • Jika mungkin, posisikan kepalanya sedikit lebih rendah daripada badan, atau angkat bagian tungkai kaki. Posisi ini bisa mengurangi risiko pingsan dengan cara meningkatkan aliran darah ke otak.
  • Angkat bagian yang berdarah setinggi mungkin dari jantung. Misalnya, jika yang berdarah bagian betis, letakkan betis tersebut di atas tumpuan, sehingga posisinya lebih tinggi dari badan.
  • Buang kotoran dari luka, tapi jangan mencoba mencabut benda yang menancap dalam.
  • Berikan tekanan langsung di atas luka. Gunakan pembalut yang bersih. Jika tidak ada, gunakan sapu tangan atau potongan kain. Jangan sekali-kali “memeriksa” perdarahan dengan cara menyingkap pembalut.
  • Jika darah masih terus merembes, kuatkan tekanan. Tambahkan sapu tangan lagi di atasnya, tanpa perlu membuang sapu tangan pertama. Sebab, di dalam darah yang keluar terdapat faktor-faktor pembekuan.
  • Pertahankan tekanan hingga perdarahan berhenti. Jika telah mampet, balut luka dengan perban, langsung di atas kain penyerap. Jika tidak ada perban, gunakan potongan kain biasa. Segera bawa korban ke rumah sakit.
Jika dengan teknik balut tekan biasa ini, perdarahan tidak juga berhenti, lakukan terus sampai ada pertolongan lebih lanjut. Sebetulnya ada teknik torniquet, tapi sebaiknya teknik ini hanya dilakukan oleh mereka yang pernah mendapatkan pelatihan. Jika keliru, teknik ini justru membahayakan.

Sekadar sebagai gambaran, tourniquet berupa tali yang mengikat kuat sehingga aliran pembuluh darah tersumbat. Ikatan ini punya simpul yang bisa dikencangkan dan dikendurkan. Tiap sepuluh menit, ikatannya harus dikendurkan selama 30 detik untuk memberi kesempatan darah mengalir lagi. Tujuannya, mencegah matinya jaringan akibat tidak mendapat suplai darah.

(Bersambung ke: Seri P3K: Tulang Patah)