Intisari-Online.com - Kasus Akil Mochtar yang tertangkap KPK membuat kita terhenyak, betapa pejabat tinggi negara yang terkena kasus korupsi sudah mencapai tahap penyelenggara keadilan sendiri. Kita terhentak sebab seorang ketua hakim ternyata bisa disuap. Negara ini menghadapi kasus korupsi yang sangat kronis.Lalu bagaimana dengan luar negeri? Kasus Bo Xilai bisa jadi contoh pejabat tinggi yang jatuh dari kekuasaan dan berakhir dipenjara. Di China seorang politisi senior bernama Bo Xilai juga terjerat kasus penggelapan dana dan penyalahgunaan kekuasaan.Tidak hanya itu, istri Bo bahkan dihukum mati sebab terbukti terlibat pembunuhan pebisnis Inggris Neil Heywood. Bo sendiri dikabarkan menerima suap sebesar 20 juta Yuan (AS$3,2 juta). Hukuman untuk Bo adalah penjara seumur hidup serta habisnya karir politiknya. Ini adalah kasus besar di China dan menyedot perhatian publik.Betapa hidup bagaikan roda, dua tahun lalu Bo dianggap politisi yang cemerlang dan akan menjadi salah satu elit politisi di Beijing, namun kerakusannya merubah nasibnya sendiri.Kejatuhan karir Bo ada ketika Wang, yang membantu menutupi pembunuhan pebisnis Inggris, minta perlindungan di konsulat Amerika Serikat di Chengdu pada Februari 2012 lalu. Insiden ini memicu penyelidikan pada kematian pebisnis Inggris tersebut dan kecurigaan mengarah pada Bo dan istrinya. Bo sendiri tidak ada hubungan dengan pembunuhan itu, tetapi lebih ke kasus penyuapan serta hartanya yang melimpah ruah.Skandal Bo Xilai memicu krisis di Partai Komunis China yang berusaha memunculkan rasa keadilan bagi warganya. Kasus ini membuka fakta bahwa para petinggi partai kaya raya sementara rakyat berjuang demi makan. Dalam sistem komunis China, pergantian kepemimpinan dilakukan diam-diam dan kasus ini menghentak seluruh negeri sebab Bo dianggap politisi yang cemerlang. (BBC)