Intisari-Online.com - Halloween adalah musim hantu dan festival di Amerika Serikat. Tetapi bagaimana sejarahnya? Semuanya bisa dilacak sampai 2000 tahun lalu di festival Gaelic bernama Samhain.Festival ini ada untuk memperingati berakhirnya musim panas. Sebenarnya tidak ada data pasti apa makna festival ini, tetapi nama Samhain dalam bahasa Gaelic berarti akhir musim panas.Menurut Nicholas Rogers, profesor sejarah di York University dan penulis buku "Halloween: From Pagan Ritual to Party Night," tidak ada bukti bahwa Samhain khusus untuk memuja roh nenek moyang walau ada yang beranggapan festival ini untuk menyembah Saman, dewa kematian.Dari dongeng masa silam, Samhain adalah waktu ketika suku menghormati penakluk mereka. Hubungan langsung Samhain dengan Halloween belum dibuktikan. Ilmuwan lain percaya bahwa All Saint's Day dan Samhain yang berdekatan saling mempengaruhi satu sama lain dan kemudian menjadi Halloween (All Hallows Eve). Para dukun di Eropa memakai kulit binatang dan aksesoris lainnya, sehingga bisa jadi menyumbangkan ide bahwa kostum harus ada.Untuk Halloween modern, ahli dongeng Jack Santino menuliskan dalam "American Folklore: An Encyclopedia," bahwa budaya Halloween di Amerika Utara dibawa oleh imigran Irlandia dan kemudian menjadi hari libur anak-anak di Amerika Utara. Sejak saat itu orang dewasa ikut libur pula. Akhir 1800an tradisi menjahili di saat Halloween mulai muncul seperti membuka pagar rumah orang sampai melempari telur. Untuk mengurangi vandalisme maka pejabat kota menyuap anak-anak yang suka jahil dengan permen sehingga muncul budaya trick or treat. Halloween sendiri identik dengan buah labu, permen dan cokelat. (LiveScience)