Rumah Masa Kecil Lennon Laku 2 Kali Lipat dari Harga Perkiraan

Moh Habib Asyhad

Editor

Rumah Masa Kecil Lennon Laku 2 Kali Lipat dari Harga Perkiraan
Rumah Masa Kecil Lennon Laku 2 Kali Lipat dari Harga Perkiraan

Intisari-Online.com -Tidak seperti perkiraan awal, rumah masa kecil legenda musik dunia The Beatles, John Lennon, yang ada di Liverpool telah terjual lebih mahal dari perkiraan. Setelah melalui sebuah proses lelang yang serung dan ramai, rumah sang legenda akhirnya laku dengan harga 480.000 poundsterling atau setara dengan Rp 8,4 miliar. Angka ini hampir dua kali lipat dari harga yang diperkirakan di awal, yaitu 150.000 sampai 250.000 poundsterling.

Uniknya, orang beruntung yang mendapatkan rumah itu tidak hadir langsung di rumah lelang. Juru lelang mengatakan, pria yang tak mau disebut identitasnya itu berhasil memenangkannya melalui sambungan telepon.

Seperti yang dilansirkompas.com, rumah masa kecil Lennon tersebut tidak terpaut jauh dengan Penny Lane. Bagi para penggemar berat Lennon, nama Penny Lane tidak asing, karena pernah dipakai dalam salah satu lagu The Beatles dengan judul yang sama.

Andrew Brown dari Rumah Lelang Countrywide Property berujar, ada daya tarik yang tinggi pada rumah itu. Dan itu menarik minat banyak orang, baik yang berada di Inggris ataupun di luar Inggris. “Lelang ini sangat seru. Beberapa calon pembeli begitu antusias untuk mendapatan aset legendaris tersebut. Bagi kami, bisa menjual rumah dengan nilai historis tinggi tentu saja adalah sebuah kebanggaan yang tak terperi,” kata Brown.

Sedikit mundur ke belakang, di rumah itulah untuk pertama kalinya John Lennon lahir di muka bumi pada 1940. Tidak lama, Lennon hanya menempati rumah itu hanya usinya menginjak angka lima tahun. Secara fisik, rumah itu didominasi dengan warna merah, hampir seluruh dindingnya terbuat dari batu bata merah.

Sekilas rumah itu sangat sederhana. Di dalamnya hanya terdapat tiga kamar tidur. Harganya yang cukup tinggi semata-mata karena dari rumah itu telah lahir legenda musik dunia yang penuh dengan torehan tinta sejarah.