Intisari-Online.com - Seorang serdadu Jepang yang bersembunyi di hutan Filipina selama tiga dekade setelah Perang Dunia (PD) II berakhir meninggal dunia di Tokyo pada usia 91 tahun.
Hiroo Onoda meninggal dunia pada Kamis (16/01) di suatu rumah sakit Tokyo akibat gagal jantung.
Onoda bertugas di satuan kecil tentara Jepang yang diterjunkan di pulau Luang, Filipina pada 1944.
Satuan tentara Jepang tersebut mengalami putus komunikasi ketika pasukan Amerika Serikat memenangkan sejumlah pertempuran.
Namun ia memegang teguh perintah atasan agar tidak pernah menyerah atau melakukan bunuh diri dan bertahan sebisa mungkin sampai pasukan tambahan tiba.
Ia dan tiga serdadu lainnya terus memegang perintah tersebut jauh setelah kekalahan Jepang pada 1945.
Pegang perintah atasan
Keberadaan tiga serdadu Jepang ini diketahui umum pada 1950 ketika salah satu di antara mereka muncul dan pulang ke Jepang.
Mereka dilaporkan pernah menyerang penduduk setempat dan menyerang pasukan Filipina.
Namun salah seorang di antara mereka meninggal dunia.
Pemerintah Jepang menyatakan ketiga serdadu itu sudah tewas setelah dilakukan pencarian selama sembilan tahun, termasuk menyebar selebaran.
Pada 1972, Onoda dan satu rekannya yang tersisa terlibat tembak-menembak dengan pasukan Filipina. Onoda berhasil melarikan diri tetapi rekannya tewas.
Hiroo Onoda tercatat sebagai tentara Jepang terakhir yang menyerahkan diri ketika komandannya diterbangkan ke Filipina untuk mencabut perintah pada 1974, 29 tahun setelah perang berakhir. (tribunnews.com)