Lahar Gunung Kelud Meletus Jika Lembusuro Mengamuk (1)

Mohamad Takdir

Editor

Lahar Gunung Kelud Meletus Jika Lembusuro Mengamuk (1)
Lahar Gunung Kelud Meletus Jika Lembusuro Mengamuk (1)

Intisari-Online.com - Suatu kenyataan yang tak terbantah sampai dewasa ini masih adanya beberapa orang penduduk jang mempercayai takhayul tentang Gunung Kelud dan laharnya. Hal ini terutama mengingat penduduk di sekitar Gunung Kelud yang merupakan "angkatan tua".Diceritakan, bahwa dahulu kala seorang Raja Majapahit jang bergelar Prabu Brawijaya mempunyai seorang puteri yang cantik jelita bernama Sekar Kedaton (Bunga Kerajaan) atau Puteri Kediri. Kecantikan sang puteri ini ibarat Bidadari yang turun ke dunia, sehingga amat banyaknya putra-putra Raja dari lain negara yang sangat tergila-gila kepadanya. Di lingkungan kerajaan Majapahit sendiri kecantikan sang puteri selalu menjadi buah bibir.Raja Belambangan jang terletak di daerah Banyuwangi, mempunyai seorang putra mahkota jang bernama Raden Wimba atau Lembusuro. Mendengar kecantikan sang puteri Sekar Kedaton, Lembusuro sangat tergila-gila dan ingin untuk memperistrinya.Lembusuro mempunyai kesaktian yang luar biasa, namun mukanya bukanlah muka manusia melainkan seluruh kepalanya berupa kepala sapi lengkap dengan tanduknya. Oleh karena itulah disebut Lembusuro (lembu = sapi).Konon, sewaktu lahirnya Raden Wimba berupa sebagai manusia biasa. Seorang tukang sihir yang sakti dan pandai di kerajaan Belambangan dalam suatu permainannya mengubah bentuk kepala Raden Wiraba menjadi kepala sapi. Sialnya, tukang sihir ini gagal mengembalikan kepala Raden Wimba menjadi kepala manusia lagi. Semenjak itu Raden Wimba tetap berkepala lembu, dan disebut dengan nama Lembusuro.Untuk mewujudkan maksudnya memperistri putri Sekar Kedaton, Lembusuro mengirimkan lamaran ke Majapahit. Prabu Brawijaya dan seluruh pegawai istana Madjapahit takut serta kebingungan. Tidak terkecuali puteri Sekar Kedaton sendiri. Takut untuk menolak lamaran dari Lembusuro, serta bingung pula untuk menerimanya.Bagaimana seorang puteri yang cantik jelita akan mendapatkan suami seorang manusia yang berkepala lembu? Apa kata orang bila Prabu Brawijaya mempunyai menantu berwajah lembu?Namun untuk ditolak pasti akan mengakibatkan peperangan, padahal kesaktian Lembusuro dengan seluruh bala tentaranya tak akan bisa dilawan oleh balatentara Majapahit.Dalam keadaan yang serba susah dan bingung ini, sang puteri Sekar Kedaton mendapat suatu akal. Ia mau menerima pinangan Lembusuro untuk menjadi isterinya asalkan dibuatkan sebuah sumur di puncak Gunung Kelud. Air dari sumur di puncak gunung Kelud itu akan dijadikan air mandi pengantin. Bila sudah mandi air tersebut Sekar Kedaton bersedia menjadi pengantin dengan Lembusuro. Mendengar usul ini Prabu Brawijaya amat girang. Lalu diutarakannya syarat tersebut kepada utusan Lembusuro. Dalam hati Sang Prabu berpendapat bahwa Lembusuro tak mungkin bisa memenuhi permintaan puterinya itu. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Simak di tautan ini.

--Artikel ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 1970--