Intisari-Online.com - Persepsi warga DKI Jakarta terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi dengan pendahulunya, Fauzi Bowo atau Foke, berbeda. Perbedaan inilah yang ikut menciptakan dukungan positif warga DKI Jakarta kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Hal ini dikatakan peneliti Indikator, Burhanuddin Muhtadi, saat memaparkan survei bertajuk Pro Kontra Seputar Pencalonan Jokowi di Mata Pemilih di kantornya, Cikini, Jakarta, Selasa (18/3/2014). Dalam survei tersebut, sekitar 82 persen warga DKI mengatakan, Jokowi sulit mengatasi berbagai masalah di DKI Jakarta karena bersinggungan dengan pemerintah pusat. "Kalau Fauzi Bowo dinilai gagal, ya gagal saja, enggak usah nyari-nyari alasan. Ini adalah argumen seolah-olah memaklumi Jokowi nyapres," kata Burhan.
(Baca juga: Jokowi Bukan Sekadar Satrio Piningit)Dia menambahkan, ketika Foke menjadi gubernur, mayoritas warga menilai persoalan kemacetan dan banjir di Ibu Kota adalah semata ketidakmampuan Foke. Hal tersebut, kata Burhan, bertolak belakang dengan persepsi warga terhadap Jokowi. "Hanya 5 persen warga DKI yang menganggap bahwa Jokowi pada dasarnya memang tidak punya kemampuan menyelesaikan masalah-masalah di DKI," ucap Burhan. Survei ini digelar secara nasional pada bulan Januari hingga Februari 2014. Total sampel secara keseluruhan berjumlah 2.050 responden. Berdasarkan jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sekitar 2,4 persen dengan tingkat kepercayaan sekitar 95 persen. Metode survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan satu pewawancara bertugas satu desa atau kelurahan yang terdiri dari 10 responden. Burhan juga menambahkan survei ini dilakukan oleh Indikator yang bekerja sama dengan Rumah Kebangsaan. (Kompas)