Intisari-Online.com – Kebersihan mulut sangatlah penting. Sama pentingnya dengan memiliki gigi yang kuat dan sehat. Apalagi ditambah dengan senyum manis. Tanpa menyikat gigi yang tepat dan membersihkan dengan benang gigi, mulut kita bisa menjadi tempat berkembang biaknya penyakit. Namun, ada kebiasaan buruk lain yang bisa merusak gigi kita.
Menggunakan gigi sebagai alat. Kita sering menggunakan gigi untuk membuka botol atau kantong keripik, plastic tape, merobek label harga pakaian, dan bahkan memotong kabel. Gigi sebenarnya tidak untuk digunakan hal-hal seperti itu. Hal ini bisa menyebabkan efek traumatis pada gigi, menyebabkan tepi gigi melemah dan bisa menyebabkan gigi bawah tidak merata dengan gigi atas. Gunakan alat seperti gunting atau pemotong kawat untuk melakukan pekerjaan tadi.
Mengunyah es. Banyak dari kita yang terbiasa mengunyah es, terutama es sisa setelah minuman dingin. Keras dan dinginnya es batu bisa menyebabkan gigi patah. Enamel pada gigi bisa mengelupas dan bagian tengahnya retak. Kadang-kadang kerusakan cukup parah hingga ke akar. Dokter gigi menyarankan untuk membiarkan es meleleh di mulut seperti permen bukannya menghancurkan dengan gigi kita.
Mengunyah benda keras. Banyak orang mengunyah pensil, pena, dan benda keras lainnya. Gigi itu tugasnya untuk mengunyah makanan, bukan hal yang tidak perlu. Mirip dengan mengunyah es, mengunyah benda keras dapat membuat gigi patah, yang mengarah ke perbaikan gigi yang tidak perlu.
Mengisap lemon. Jika dilakukan secara teratur, asam sitrat dari lemon dapat melepaskan mineral penting pada gigi dan mengikis permukaan luar gigi, hingga membuat gigi sensitif terhadap makanan dan minuman dingin. Ini bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi jeruk dan jusnya. Hanya saja jangan biarkan dalam mulut terlalu lama.
Menyikat terlalu keras. Kita sering berpikir bahwa menggosok gigi dengan ditekan lebih keras atau menggunakan sikat gigi berbulu keras membuat gigi lebih mengkilap. Padahal ini mitos salah yang harus dihindari. Bila menyikat terlalu keras atau menggunakan sikat gigi berbulu keras, bisa merusak enamel pelindung pada gigi kita. Juga bisa menyebabkan surut gusi dan sensitivitas gigi meningkat (terhadap dingin dan sentuhan). Pilihlah sikat gigi yang lembut dan lakukan gerakan melingkar lembut saat menyikat untuk hasil terbaik.
Menggigit kuku. Menggigit kuku bukan hanya buruk bagi kuku, tapi juga berbahaya untuk gigi kita. Hal ini bisa menyebabkan rusak atau gigi depan patah. Juga memberikan kesempatan kuman dan bakteri dari kuku kita untuk memasuki mulut dan menyebabkan lubang gigi atau infeksi gusi. Menggigit kuku sering menjadi kebiasaan bawah sadar yang merupakan ekspresi dari kecemasan yang mendalam saat kita mengalami stres.
Gigi menggertak (grinding). Gigi gemeletuk sering terjadi pada malam hari saat tidur di alam bawah sadar, dan biasanya respon terhadap emosional stres. Hal ini bisa menyebabkan berbagai masalah gigi seperti retak, gigi patah, dan melonggarkan gigi. Sering juga menyebabkan rasa sakit pada sendi rahang, sakit kepala dan sakit gigi parah. Untuk membatasi kerusakan yang terjadi, dokter gigi mungkin menyarankan memakai alat penjaga mulut untuk gigi gemeletuk pada malam hari.
Minum anggur putih. Anggur putih dapat menyebabkan masalah yang lebih permanen pada gigi karena keasaman yang tinggi. Asam ini merusak enamel gigi, membuat lapisan gelap dentin, sehingga penampilan gigi menguning dan lebih rentan terhadap noda dari makanan berwarna atau minuman yang dikonsumsi pada waktu yang sama. Untuk perlindungan, bilas mulut dengan air setelah minum dan makan keju dengan minuman untuk mengimbangi keasaman anggur.
Konsumsi minuman ringan berlebihan. Konsumsi minuman ringan manis berkarbonasi secara berlebihan secara signifikan bisa membuat kerusakan gigi. Bukan hanya gula dalam minuman ringan yang buruk bagi gigi, asam dalam minuman juga berkontribusi membentuk gigi berlubang. Minuman bebas gula memang kurang berbahaya, tapi tetap saja bermasalah karena masih bersifat asam.
Menghisap jempol. Mengisap ibu jari, salah satu kebiasaan umum di antara anak-anak ini bisa mengganggu posisi gigi depan atas dan bawah, sehingga menyebabkan gigi atas melebar keluar dan gigi bawah lebih masuk ke dalam mulut. Perubahan-perubahan ini akhirnya membutuhkan perawatan ortodontik.
Tadi hanyalah beberapa contoh kebiasaan buruk yang bisa berdampak pada mulut kita. Lebih baik singkirkan kebiasaan buruk tadi, dan pamerkan gigi terbaik kita. (Lifemojo)