Intisari-Online.com – “Awas anemia, kurang darah,” begitu peringatan yang lazim terdengar saat melihat seseorang tampak pucat dan lemah. Untuk mengatasinya ternyata banyak bahan makanan di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan gangguan anemia, di antaranya malaria, infeksi cacing tambang, dan kekurangan gizi. Anemia dapat juga terjadi akibat kehilangan darah saat menjalani operasi, mengidap penyakit seperti kanker, gagal ginjal, HIV/AIDS, atau akibat kemoterapi.
Anemia muncul sebagai akibat turunnya jumlah sel darah merah di bawah normal. Secara spesifik dapat disebabkan oleh defisiensi zat besi (Fe), asam folat, dan/atau vitamin B12. Zat besi sendiri merupakan komponen penting hemoglobin yang sangat berperan sebagai pembawa utama oksigen ke seluruh tubuh. Maka penurunan hemoglobin darah akan menyebabkan tubuh harus bekerja lebih keras dalam mendapatkan oksigen.
Itulah yang menyebabkan tubuh terasa lemah dan lelah. Gejala lain anemia berupa berkurangnya nafsu makan, mata berkunang-kunang, dan tangan sering kesemutan bila berdiri sehabis jongkok.
Untuk menangani anemia perlu terlebih dahulu ditentukan penyebab spesifiknya. Meningkatkan asupan gizi merupakan cara utama karena tubuh hanya mempunyai sedikit zat besi, vitamin B12, atau asam folat pada sistem tubuh kita. Penggunaan vitamin yang mengandung zat besi disarankan di bawah pengawasan dokter, karena konsumsi zat besi dalam jumlah besar dapat menimbulkan efek samping yang justru akan merusak tubuh.
Kandungan zat besi (Fe) sebenarnya cukup banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari. Sejumlah makanan yang mengandung Fe dalam kadar tinggi antara lain hati, jantung, kuning telur, ragi, kerang, kacang-kacangan, dan beberapa jenis buah. Contoh buah tersebut adalah jambu biji, karena mengandung vitamin V1, vitamin C, dan zat besi.
Ada beberapa jenis tanaman obat yang juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi anemia. Tanaman tersebut terutama yang mengandung vitamin B12, misalnya jagung, bunga matahari, kedelai, dan kacang tanah. Beberapa tanaman yang digunakan secara empiris untuk menangani anemia. Tanaman itu adalah bayam duri, tapak liman, lempuyang wangi, daun kacang panjang, dan kacang hijau.
Bayam duri (Amaranthus spinosus L.) mengandung banyak zat besi, garam fosfat, vitamin A, C, dan K. Kandungan lainnya, amarantin, kalium nitrat, dan piridoksin.
Tapak liman (Elephantopus scaber) mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Hasil penelitian menyebutkan kandungan zat besi pada akar dan daun tanaman tapak liman, kadar zat besi dalam akar sebesar 45,4 mg% dan pada daun 30,2%.
Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum), tumbuh liar di hutan-hutan jati. Hasil penelitian pada kelinci menunjukkan ada peningkatan kadar Hb dan jumlah eritrosit setelah kelinci diberi infus rimpang lempuyang wangi selama 16 hari.
Bahan lain yang bisa dipakai untuk mengatasi anemia adalah daun kacang panjang (Vigna sinensis). Dan yang mudah didapat tentu saja kacang hijau (Phaseolus radiatus L.). Kacang hijau mengandung vitamin B1, B12, dan niacin.
Berikut ini beberapa resep tanaman obat untuk mengatasi anemia.