Intisari-Online.com – Frekuensi buang air besar yang tidak teratur, biasanya kurang dari tiga kali seminggu, atau kesulitan buang air besar atau tinja yang keras, adalah beberapa tanda-tanda sembelit. Masalah ini sebenarnya cukup umum dialami orang.
Sembelit (konstipasi) dibagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Konstipasi primer atau konstipasi fungsional adalah tidak ada kelainan organik yang ditemukan dalam tubuh setelah pemeriksaan. Sementara, konstipasi sekunder biasanya disebabkan oleh penyakit lainnya.
Kebanyakan orang berpikir kurang serat sebagai penyebab utama sembelit, padahal ada banyak pemicu sembelit, mulai dari gaya hidup, obat, sampai komplikasi penyakit. Berikut ini penyebab dari sembelit.
- Kekurangan cairan. Kurangnya konsumsi cairan dapat menyebabkan tinja menjadi keras. Minumlah minimal 8 gelas cairan setiap hari.
- Cokelat. Ada beberapa penelitian yang mengaitkan cokelat dengan terjadinya konstipasi, meskipun pada beberapa orang yang mengonsumsi cokelat bisa membantu buang air besar. Jika Anda penggemar cokelat, mulailah untuk mengurangi konsumsinya.
- Kehamilan dan persalinan. Sembelit sering dikeluhkan oleh ibu hamil. Biasanya kondisi ini akan terus berlanjut setelah melahirkan. Gangguan gerakan usus ini disebabkan melemahnya otot perut atau efek sampingan analgesik.
- Terlalu banyak daging. Diet rendah serat dan tinggi lemak seperti daging, telur, atau keju dapat membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat.
- Vitamin. Vitamin umumnya tidak akan menyebabkan sembelit, namun beberapa jenis komponen seperti kalsium dan zat besi bisa menjadi pemicunya.
- Penghilang nyeri dan antidepresan. Penelitian menunjukkan orang yang mengalami sembelit sebagian besar adalah pengguna jangka panjang obat nyeri. Sembelit juga berhubungan dengan kelas antidepresan.
- Hipotiroid. Hipotiroid akan memperlambat tubuh dan proses metabolisme usus. Tidak semua penderita hipotiroid akan mengalami sembelit, tetapi biasanya dokter akan meminta pasien sembeli untuk mengecek kadar tiroidnya.
- Diabetes. Diabetes yang tidak terkontrol bisa menyebabkan kerusakan saraf yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mencerna makanan.
- Kurang olahraga. Gaya hidup kurang bergerak juga dapat memicu sembelit. Lakukan kegiatan fisik minimal 30 menit setiap hari.