Ponsel Sebabkan Anak Hiperaktif?

Ade Sulaeman

Editor

Ponsel Sebabkan Anak Hiperaktif?
Ponsel Sebabkan Anak Hiperaktif?

Intisari-Online.com - Pengaruh telepon seluluer terhadap manusia masih menjadi kajian yang menarik. Tentu tak lepas dari sifat perangkat ini yang hampir tak bisa jauh dari manusia. Baru-baru ini para peneliti dari Yale School of Medicine mengumumkan sebuah hasil penelitian mengenai dampak penggunaan telepon seluler. Mereka menemukan bahwa paparan radiasi yang berasal dari telepon seluler selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Bahkan dapat mengarah pada perilaku hiperaktif.

Dr. Hugh S. Taylor, profesor sekaligus kepala dari Division of Reproductive Endocrinology and Infertility di Department of Obstetrics, Gynecology & Reproductive Sciences menyatakan, “Ini merupakan penelitian pertama yang menunjukkan bahwa dampak paparan radiasi dari telepon seluler pada janin dapat mempengaruhi perilaku saat dewasa.”

Kabar buruk? Tenang dulu, penelitian ini belum dilakukan pada manusia, melainkan pada tikus. Jadi, bisa saja dampaknya berbeda. Walau tidak dapat dipungkiri bahwa telepon seluler memang dapat memancarkan radiasi.

Taylor dan timnya membagi tikus-tikus yang akan diteliti ke dalam dua kelompok (sekaligus kandang). Di atas kandang kelompok pertama diletakkan telepon seluler yang aktif namun dalam modus “silence”. Sedangkan pada kelompok tikus lainnya, yang juga disebut sebagai kelompok kontrol, telepon seluler ditaruh dalam kondisi mati.

Setelah tikus-tikus tersebut melahirkan dan bayinya sudah beranjak dewasa, para peneliti kemudian mengukur aktivitas elektrik di otak tikus-tikus tersebut. Selain itu, para peneliti juga meneliti perilaku tikus-tikus tersebut. Hasilnya, tikus-tikus yang berada di dekat telepon seluler yang aktif, dan terkena radiasi, cenderung untuk menjadi sangat hiperaktif. Kapasitas ingatan tikus-tikus tersebut juga berkurang.

Perubahan perilaku ini dipastikan merupakan dampak dari terganggunya perkembangan saraf di bagian korteks otak. Gejala ini mirip dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang pada umumnya terjadi pada manusia. Oleh karena itu, Taylor beranggapan bahwa terjadinya perilaku menyimpang pada anak-anak merupakan dampak dari radiasi telepon seluler ketika mereka masih janin.

Para peneliti ini juga menyarankan untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut dari temuan ini. Namun, masalahnya, bagaimana cara melakukan uji coba pada manusia? (Sciencedaily)