Intisari-Online.com - Semua orang pasti menyadari jika kita harus mengganti sikat gigi secara berkala. Namun tak banyak yang mengetahui apa pentingnya mengganti sikat gigi selain menukar sikat gigi lama yang bulu-bulunya sudah banyak rusak dengan yang baru dan berbulu mengkilat. Juga seberapa lama harus menggantinya. Apakah harus sampai bulu-bulu sikatnya sudah tidak rapi lagi?
Seperti yang dikutip dari situs Telegraph, ternyata sebaiknya kita mengganti sikat gigi kita sebanyak 4 kali dalam setahun. Alasannya? Ternyata sikat gigi yang telah berumur lebih dari 3 bulan sudah tak mampu membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan dan bakteri hingga 95%. Ketidakmampuan sikat gigi untuk bisa membersihkan secara maksimal setelah usianya lebih dari 3 bulan disebabkan oleh banyaknya bulu sikat yang rusak serta kuman yang terkumpul di sela-sela bulu sikat, terutama jika kita sedang terkena penyakit semisal flu atau infeksi mulut.
Selain itu, terdapat pula penelitian yang menemukan bahwa 80% bakteri yang ada di dalam mulut tak hanya menempel pada gigi. Ternyata banyak pula bakteri dan kuman yang ada dalam mulut justru terletak di area yang sulit dijangkau bulu sikat seperti lidah dan gusi.
Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya kita rajin mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali. Selain itu, sikatlah gigi di depan cermin. Hal ini bisa membantu kita lebih cermat membersihkan bagian-bagian dalam mulut yang sulit dijangkau atau sering terlewati saat menyikat.
Daerah garis gusi adalah daerah yang paling sering terlewati saat kita menyikat gigi. Di daerah garis gusi inilah kuman dan bakteri paling sering berkumpul, tumbuh dan berkembang biak. Jika dibiarkan, kuman dan bakteri ini bisa menyebabkan radang gusi dan infeksi. Gigi geraham belakang juga menjadi bagian yang sering terlewati saat kita menyikat gigi. Dengan menyikat gigi di depan cermin masalah ini dengan mudah bisa teratasi.