Anak Perokok Pasif Berisiko Penyakit Paru

K. Tatik Wardayati

Editor

Anak Perokok Pasif Berisiko Penyakit Paru
Anak Perokok Pasif Berisiko Penyakit Paru

Intisari-Online.com – Anak-anak yang terpapar asap rokok atau perokok pasif berisiko tinggi pada masalah paru-paru dalam jangka panjang. Kesimpulan ini merupakan hasil penelitian para ilmuwan di University Arizona, Amerika Serikat.

Sekelompok ilmuwadn dari University Arizona menganalisis hasil penelitian 24-tahunan untuk menilai prevalensi dan faktor risiko penyakit pernapasan kronis. Penelitian ini akan dipresentasikan pada ATS International Conference tahun 2012 di San Francisco. Responden diminta untuk mengisi kuesioner setiap dua tahun dari tahun 1972 – 1996. Dari data ini ditemukan 52,3% anak-anak terpapar asap tembakau dari lahir hingga berusia 15 tahun. Setelah disesuaikan dengan jenis kelamin, usia, periode status merokok, para peneliti menemukan risiko gangguan pernapasan dikaitkan dengan paparan asap rokok.

“Kami memeriksa masalah asma dan gangguan pernapasan lainnya dan menemukan bahwa paparan rokok dari orangtua sangat erat kaitannya dengan batuk dan batuk kronis yang biasanya terjadi pada orang dewasa terjadi pada seorang anak,” kata penulis penelitian, Dr. Juliannya Pugmire, seperti yang dikutip oleh Dailymail.

Peneliti juga mengingatkan bahaya dalam jangka panjang yang akan diderita oleh anak-anak ketika orangtua mereka merokok. “Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara orangtua merokok dan penyakit pernapasan pada balita. Kami berusaha untuk menunjukkan apakah efek ini bertahan sampai mereka dewasa,” katanya.

Pugmire menambahkan, batuk asma dan kronis merupakan risiko awal kondisi paru-paru yang serius. Batuk kronis dan bronkitis kronis (batuk berdahak) merupakan faktor risiko yang signifikan untuk PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) di kemudian hari.

Bronkitis kronis adalah peradangan kronis pada saluran pernapasan (ukuran sedang saluran udara) dalam paru-paru. Hal ini umumnya dianggap salah satu dari dua bentuk PPOK. Gejala secara klinis adalah batuk terus-menerus yang menghasilkan sputum (dahak) dan lendir, setidaknya selama tiga bulan per tahun dalam dua tahun berturut-turut.

Sementara, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji apakah perokok pasif pada anak-anak bisa menyebabkan kematian pada usia pertengahan dibandingkan mereka yang tidak terpapar asap rokok. Untuk itu pentin bagi anak-anak agar selalu menghindari asap rokok. Penting juga bagi orangtua yang merokok untuk tidak merokok di sekitar anak-anak mereka dan selalu mencuci tangan setelah merokok.