8 Wanita 'Lawan' Kanker Payudara

Ade Sulaeman

Editor

8 Wanita 'Lawan' Kanker Payudara
8 Wanita 'Lawan' Kanker Payudara

Intisari-Online.com - Berstatus sebagai jenis penyakit dengan jumlah penderita terbanyak dan menjadi penyebab kematian nomor lima terbesar di dunia, kanker payudara layak untuk mendapat perhatian besar. Di Indonesia sendiri, menurut Global Burden of Cancer, 26 dari 100.000 perempuan Indonesia mengidap kanker payudara.

Untuk itulah, RS Pondok Indah Group berupaya mendorong masyarakat agar lebih sadar tentang bahaya penyakit kanker payudara. Upaya itu diterjemahkan dalam bentuk kampanye yang disebut Kampanye Delapan. Didukung oleh delapan wanita inspiratif seperti Andien Aisyah, Andra Alodita, Becky Tumewu, Melinda Babyanna, Miund, Ligwina Hananto, Paquita Widjaja, dan Stella Rissa, Kampanye Delapan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

Beberapa langkah SADARI antara lain:

  1. Sambil berdiri di depan cermin, busungkan dada dengan tangan diletakkan di pinggang. Perhatikan dengan saksama bentuk, ukuran, serta warna payudara dan puting. Apakah terdapat kulit payudara yang masuk ke dalam, berkerut, terdapat luka sulit sembuh bahkan membengkak. Perhatikan pula apakah puting susu masuk ke dalam atau tidak.
  2. Angkat tangan lalu sambil mengulang langkah pertama, tekan puting susu. Patut dicurigai bila puting mengeluarkan cairan abnormal.
  3. Salah satu tangan diletakan di bawah kepala kemudian tangan yang satunya meraba payudara (di sisi tangan yang diletakan di bawah kepala) dengan gerakan melingkar. Pastikan seluruh bagian teraba untuk memastikan adanya benjolan atau tidak.
  4. Pemeriksaan terakhir bisa dilakukan dalam posisi duduk atau berdiri. Lakukan langkah ketiga namun dilakukan pada saat mandi. Beberapa wanita lebih mudah meraba dan merasakan kelainan pada payudara bila kulit payudara sedang basah.
Apabila merasa ada kelainan, segera konsultasikan ke dokter. “Semakin cepat kanker payudara terdeteksi maka semakin besar peluang keberhasilan penyembuhannya,” ujar Dr. Yanwar Hadiyanto, CEO RS Pondok Indah Group.