Kenali Penyakit Umum Wisatawan

Agus Surono

Editor

Kenali Penyakit Umum Wisatawan
Kenali Penyakit Umum Wisatawan

Intisari-Online.com -Saat bepergian bisa saja kita terkena berbagai penyakit. Biasanya, penyakit itu berhubungan dengan kondisi kronis. Sebagai contoh, orang yang memiliki gangguan aliran darah lebih berisiko terhadap terbentuknya pembekuan darah di tungkai akibat duduk di ruang terbatas, sempit sehingga sulit bergerak untuk suatu jangka waktu tertentu. Misalnya saat di pesawat udara dalam penerbangan jarak jauh. Namun, memang ada beberapa kondisi tertentu yang cenderung terjadi selama bepergian.

  • Penyakit akibat ketinggian

    Tanda dan gejala

    • Sakit kepala
    • Napas tersengal-sengal walau cuma beraktivitas ringan
    • Kelelahan
    • Mual
    • Gangguan tidur
    • Selera makan hilang
    Tanda dan gejala darurat

    • Kesulitan bernapas yang hebat
    Penyakit akibat ketinggian terjadi jika orang yang tinggal di negara berketinggian rendah melakukan perjalanan ke daerah berketinggian lebih dari 2.438 m. Biasanya terjadi beberapa jam setelah tiba di daerah dengan elevasi tinggi.

    Seberapa serius penyakit akibat ketinggian?

    Banyak orang yang mengalami gejala ringan hingga sedang bisa sembuh dengan sendirinya ketika mereka sudah menyesuaikan diri dengan perubahan ketinggian tersebut. Namun, gejala bisa saja bertahan selama beberapa hari. Dalam kasus yang jarang, ada orang tertentu yang mengalami jenis penyakit ketinggian yang lebih berat yang menimbulkan gangguan pernapasan yang hebat atau penyakit otak berat. Ini keadaan darurat dan dapat mengancam jiwa bila tidak memperoleh pertolongan dengan segera.

    Pengobatan

    Meningkatkan asupan cairan dan karbohidrat dapat membantu memperkecil dampak dari penyakit akibat ketinggian yang ringan. Istirahat juga banyak membantu. Untuk kasus yang lebih serius, segera bawalah penderita ke tempat lebih rendah dan jika memungkinkan bantulah dengan oksigen.

    Pencegahan

    Untuk menghindari penyakit akibat ketinggian:

    • Adakan waktu untuk menyesuaikan diri. Istirahat dulu sehari setelah tiba bisa membantu membiasakan diri terhadap perbedaan ketinggian.
    • Mendaki secara perlahan.Bila memungkinkan, mulai dulu dari ketinggian di bawah 1.824 m.
    • Batasi pendakian. Jangan mendaki lebih dari 914 m sehari atau 305 m jika Anda berada di ketinggian 3.658 m atau lebih.
    • Santai saja. Berjalan perlahan jika Anda merasa lelah atau kehabisan napas.
    • Tidur pada ketinggian lebih rendah. Jika Anda berada di ketinggian 3.353 m sepanjang hari, tidurlah pada ketinggian 2.743 m atau kurang bila memungkinkan.
    • Hindari rokok dan minum alkohol. Keduanya cenderung memperburuk gejala.
    • Soal obat-obatan. Tanyakan pada dokter tentang asetazolamid (Diamox, Storzolamid) atau obat resep lain yang dapat mencegah atau mengurangi gejala.
  • Jet lag

    Tanda dan gejala

    • Kelelahan, mengantuk
    • Mudah marah
    • Susah tidur
    • Sulit berpikir serius
    • Gangguan koordinasi ringan
    Jika pernah bepergian dengan pesawat udara melewati beberapa zona waktu, pasti Anda sudah akrab dengan apa yang disebut jet lag - yaitu perasaan lelah, perasaan tidak sinkron yang mempengaruhi pola makan, kerja, santai, dan pola tidur. Jet lag timbul akibat penyesuaian yang dituntut dari tubuh ketika Anda bepergian melewati beberapa zona waktu.

    Seberapa seriuskah jet lag itu?

    Terbang ke arah timur - yang berarti menyetel kembali jam tubuh Anda ke depan - biasanya lebih sulit ketimbang terbang ke arah barat dan menambah beberapa jam pada hari Anda. Terbang ke utara dan ke selatan tidak menimbulkan jet lag. Kebanyakan fisik seseorang dapat menyesuaikan perbedaan waktu paling hanya sampai sekitar 1 jam setiap harinya. Sebagai contoh bila Anda melewati empat zona waktu misalnya, berarti tubuh Anda memerlukan waktu 4 hari untuk menyelaraskan dengan irama seperti biasanya.

    Pencegahan

    Untuk mencegah jet lag atau membantu mengurangi dampaknya:

    • Atur kembali jam tubuh Anda

      Beberapa hari sebelum berangkat mulailah mengatur jam tubuh Anda dengan membiasakan pola tidur-bangun yang mirip dengan siklus siang-malam di tempat tujuan. Atau mencoba mencocokkan jam dengan waktu setempat sementara berada di pesawat sehingga Anda sudah mulai berpikir selaras dengan waktu yang baru.

      Strategi lain adalah dengan mencoba menjadwalkan waktu tiba di tempat tujuan sesuai jam tidur Anda, tapi dengan jam zona waktu kota tujuan Anda. Atau mencoba tidur di pesawat dan merencanakan waktu tiba seperti awal hari yang baru. Dengan cara demikian, Anda akan segera dapat menyesuaikan diri dengan jadwal waktu yang baru.

      Menambah jam tidur sebelum berangkat juga bisa membantu mengurangi jet lag. Atau bisa juga, bila Anda harus menghadiri pertemuan penting, sebaiknya tiba di tempat tujuan 2 atau 3 hari sebelumnya. Dengan demikian, Anda tidak akan dirugikan oleh jet lag.

    • Banyak minum cairan dan makan makanan ringan

      Minumlah banyak cairan selama penerbangan untuk menghindari dehidrasi, tetapi batasi minuman beralkohol dan kafein. Keduanya meningkatkan dehidrasi dan bisa mengganggu tidur Anda.

      Batasi asupan makanan berlemak atau yang asin. Jika Anda mempunyai diet khusus, jangan mengabaikannya. Banyak penerbangan menawarkan menu khusus, tetapi Anda harus memberi tahu mereka lebih dulu supaya dapat diatur.

    • Sesuaikan jadwal minum obat

      Jika Anda mempunyai jadwal minum obat, harus dilakukan penyesuaian dengan perbedaan waktu yang ada. Konsultasikan dengan dokter sebelum berangkat. Jika Anda menderita diabetes dan biasa menggunakan insulin yang bekerja lambat, mungkin perlu beralih pada insulin biasa sampai Anda bisa menyesuaikan diri dengan waktu, makanan, dan aktivitas yang baru. Namun, yang paling bagus bicarakan dulu semua itu dengan dokter Anda.

    Teruslah Bergerak

    Selama penerbangan panjang, luangkan waktu untuk melakukan peregangan dan berjalan-jalan. Duduk terlalu lama bisa menimbulkan risiko fatal, di mana bisa terjadi pembekuan darah pada tungkai, yang nantinya bisa menyumbat pembuluh darah dalam paru-paru (emboli paru-paru).

    Kaus penopang juga dapat mencegah terjadinya pembekuan darah atau pembengkakan kaki dan tumit selama perjalanan panjang, baik di pesawat udara, kereta api, bus atau mobil. Hindari kaus kaki dengan karet di bagian atas yang bisa menekan kaki demikian rupa sehingga mengganggu sirkulasi darah.

  • Mabuk Perjalanan

    Tanda dan gejala

    • Gelisah yang kemudian menjadi berkeringat dingin
    • Pusing
    • Muntah
    Setiap jenis transportasi dapat menimbulkan mabuk perjalanan. Anda bisa saja mengalami gangguan keseimbangan di pesawat terbang, di kapal, di kereta api atau di mobil.

    Mabuk perjalanan terjadi karena meningkatnya aktivitas infrastruktur tubuh yang mengendalikan keseimbangan. Aktivitas yang meningkat ini biasanya disebabkan karena gerakan kendaraan. Setelah gerakan berhenti, gejala biasanya mulai membaik.

    Seberapa serius penyakit gangguan keseimbangan ini?

    Penyakit ini tidak serius; tetapi dapat mengganggu liburan Anda. Beberapa orang merasa semakin sering bepergian, semakin cepat tubuh mereka menyesuaikan diri dengan pergerakan waktu.

    Pencegahan

    Jika Anda rentan terhadap penyakit mabuk perjalanan, cobalah hal berikut ini:

    • Di kapal, sebaiknya mintalah kamar di tengah, dekat batas air.
    • Di pesawat terbang, minta tempat duduk di depan sayap.
    • Di kereta api, duduk di dekat jendela dan menghadap ke depan
    • Di mobil, duduk di kemudi atau di kursi depan.
    • Jaga agar kepala tetap diam, dengan menyandarkannya pada kursi.
    • Tidur atau berbaring.
    • Jika Anda berada di dalam kapal, banyaklah menghirup udara segar.
    • Hindari makanan pedas dan alkohol dan jangan sampai kepanasan.
    • Jangan membaca.
    Minum obat antihistamin yang dijual bebas, seperti meclizine (Bonine, Simply Motion) atau dimenhydrinate (Dramamin, Calm-X) sebelum merasa sakit, kecuali dokter menganjurkan yang lain. Efek samping yang terjadi mungkin rasa mengantuk.

    Tanyakan pada dokter soal plester scopolamine (Transderm Scop). Untuk mendapatkannya Anda perlu resep. Tempelkan plester di belakang telinga sebelum gejala mabuk perjalanan muncul. Selembar plester bisa digunakan selama 3 hari.

    Mengganti Cairan yang Hilang

    Jika Anda merasa sangat lemah sesudah serangan traveler's diarrehea, kemungkinan tubuh kehilangan sejumlah besar cairan dan mineral. Jika tidak ada bantuan medis, siapkan cairan berikut untuk mengatasinya. Campurkan ½ sendok teh garam meja (sodium klorida), ½ sendok teh soda kue (sodium bikarbonat) dan 4 sendok makan gula (sukrosa) dalam 945 ml air berkarbonat. Jika air berkarbonat tidak tersedia, air botol atau air keran yang dididihkan selama 15 menit dapat dipakai sebagai gantinya. Minumlah campuran itu sepanjang hari, sebagai suplemen diet cairan.

  • Traveler's diarrhea

    Tanda dan gejala

    • Diare
    • Kejang perut
    Berbagai sebutan seperti diare wisatawan, turista, pembalasan Montezuma, dan perut Tut digunakan untuk menyebut penyakit umum yang biasa dialami para wisatawan ini. Perjalanan ke negara asing memang tidak selalu diikuti gangguan pencernaan ini. Tetapi jika Anda bepergian ke negara dengan cuaca, keadaan sosial, atau standar kebersihannya berbeda dengan negara asal - terutama di negara yang sedang berkembang - maka risiko terkena diare cukup tinggi.

    Diare wisatawan disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak biasa, perbedaan dalam kebiasaan hidup, dan perubahan keseimbangan bakteri yang secara alami hidup dalam usus besar Anda. Biasanya masalah ini sangat terkait dengan sanitasi yang kurang memadai. Makanan dan air yang tercemar mengandung bakteri, virus atau parasit yang bisa menimbulkan diare dan kejang perut.

    Seberapa seriuskah traveler's diarrhea ini?

    Kebanyakan terjadi secara tiba-tiba selama perjalanan atau begitu setelah Anda kembali ke rumah. Biasanya, serangan ringan dan mereda setelah 3 atau 4 hari, tetapi Anda masih merasa tidak enak selama beberapa hari lagi. Namun, kadang-kadang traveler's diarrhea bisa lebih hebat. Jika penyebabnya organisme yang berbeda dari kuman yang biasa, maka gejalanya mungkin lebih hebat, lebih lama dan sulit diatasi. Sering kali dibutuhkan obat-obatan untuk membasmi kuman.

    Pengobatan

    Jika Anda sampai mengalami traveler's diarrhea, minum banyak cairan yang aman untuk mengganti cairan yang hilang, garam, dan mineral. Yang penting jangan sampai dehidrasi. Jus jeruk, apel atau buah lainnya cukup baik untuk menggantikan potasium yang hilang, tetapi ingat jangan menggunakan air keran untuk jus Anda. Kaldu, teh manis, dan minuman ringan juga baik untuk memelihara kekuatan.

    Begitu merasa ingin makan lagi, mulailah dengan makanan lunak dan bebas lemak agar tidak merangsang sistem pencemaan. Pisang merupakan sumber potasium yang bagus dan dapat membantu meredakan diare. Begitu pula sereal yang lembut, nasi, gelatin, kaldu jeli, puding dan telur setengah matang bisa menjadi pilihan lain.

    Beberapa wisatawan ada yang minum antibiotik sebagai pencegahan - meski ini tidak dianjurkan para ahli medis - sementara wisatawan lainnya minum obat hanya bila gejala timbul. Sebagian besar dokter menganjurkan hanya minum obat resep dokter bila gejala timbul.

    Paregoric atau kodein serta obat sintetik baru seperti loperamid (Imodium, Kaopectate) biasanya meredakan kejang dan diare serta bisa dikonsumsi secara oral. Meskipun beberapa ahli berpendapat bahwa obat ini bisa memperpanjang diare dan kejang, tapi kebanyakan orang merasa nyaman karena obat ini cepat meredakan. Tapi obat ini tidak boleh diminum jika diare mengandung darah.

    Pencegahan

    Untuk mengurangi risiko diare ketika bepergian ke negara asing, lakukan langkah pencegahan berikut ini:

    Konsultasikan dengan dokter tentang obat pencegahan

    Tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan terhadap traveler's diarrhea. Pertimbangkan untuk membawa tablet bismut subsalisilat (Pepto-Bismol, Bismate) dalam perjalanan sebagai tindakan pencegahan. Hal itu dapat mengurangi risiko diare.

    Bismut subsalisilat bisa membuat tinja berubah warna menjadi hitam, sehingga Anda tidak perlu terkejut bila hal ini terjadi. Selain itu, bicarakan dengan dokter tentang pemakaian bismut subsalisilat di samping obat-obatan lain seandainya gejala timbul.

    Perhatikan asupan minuman

    Yang utama untuk mencegah diare ketika melakukan perjalanan adalah tidak minum air kecuali yang sudah disterilkan - baik itu air dari sungai, sumur atau keran. Air botolan mungkin lebih aman.

    Anda juga dapat membeli dari toko yang menjual alat untuk berkemah sebuah penyaring air yang bisa menghilangkan berbagai mikroorganisme. Periksalah apakah pompa itu memiliki mikrofilter yang mencegah lolosnya parasit.

    Tablet atau kristal yodium yang dibeli di toko yang menjual alat untuk berkemah, juga bisa membunuh sebagian besar kuman. Ikuti petunjuk dan biarkan pengobatan terus berlanjut sebelum minum air. Minum banyak air yang mengandung yodium tidak dianjurkan.

    Di beberapa hotel baru, Anda mungkin bisa minum dari air keran jika sistem pengolahan airnya sudah cukup canggih, tetapi jangan mengandalkannya sebagai air minum Anda. Sering kali, para wisatawan sudah menghindari minum air keran, tapi tetap terserang diare akibat minum minuman yang berisi es batu.

    Jika air yang digunakan untuk membuat es tidak bebas kuman, maka ketika es mencair, Anda juga terpapar terhadap kuman asing.

    Hati-hati dengan jus buah karena sering kali ditambah dengan air keran. Anggur botol, bir, dan minuman bersoda - tanpa es batu - cukup aman untuk diminum.

    Berhati-hati dengan makanan

    Makanan matang biasanya aman, tetapi jangan makan makanan mentah - terutama salad yang berisi lettuce atau sayuran mentah. Buah dan sayuran berkulit yang dapat dikupas langsung sebelum dimakan biasanya cukup aman setelah dicuci bersih. Hindari buah dan sayuran yang sudah dikupas.

    Makanlah di restoran yang terjamin kebersihannya. Jangan jajan makanan-makanan dari kaki lima dan makan hanya produk daging yang sudah dimasak sampai matang. Jika Anda mempersiapkan makanan sendiri, simpanlah makanan sisa di lemari es. Makanan matang pun bisa terkontaminasi. Hindari susu dan produk susu lain yang tidak disterilkan. (Mayo Clinic, Panduan Kesehatan Keluarga 1)