Intisari-Online.com -Kira-kira satu di antara tiga penderita hipertensi adalah perokok. Menderita hipertensi saja sudah memaparkan kita pada risiko lebih tinggi terhadap serangan jantung atau stroke. Apalagi bila selain menderita hipertensi kita perokok pula maka risiko kita untuk mendapatkan penyakit kardiovaskuler menjadi 2-3 kali lipat. Kita juga berisiko 3-5 kali lebih besar untuk tewas akibat serangan jantung atau gagal jantung dibandingkan dengan yang tidak merokok. Di samping itu kemungkinan untuk meninggal karena stroke meningkat lebih dari dua kali lipat.Nikotin dalam tembakaulah penyebab meningkatnya tekanan darah segera setelah isapan pertama. Seperti zat-zat kimia lain dalam asap rokok, nikotin diserap oleh pembuluh-pembuluh darah amat kecil di dalam paru-paru dan diedarkan ke aliran darah. Hanya dalam beberapa detik nikotin sudah mencapai otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dengan memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin (adrenalin). Hormon yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi.Setelah merokok dua batang saja maka baik tekanan sistolik maupun diastolik akan meningkat 10 mmHg. Tekanan darah akan tetap pada ketinggian ini sampai 30 menit setelah kita berhenti mengisap rokok. Sementara efek nikotin perlahan-lahan menghilang, tekanan darah juga akan menurun dengan perlahan. Namun pada perokok berat tekanan darah akan berada pada level tinggi sepanjang hari. Kalau Anda perokok, ukurlah tekanan darah secara teratur di rumah. Ceriterakan kepada dokter jika pengukuran di rumah lebih tinggi daripada saat kontrol ke dokter.Di samping meningkatkan pelepasan adrenalin, rokok memberikan pengaruh lain yang merusak. Zat-zat kimia yang diserap dari asap rokok dapat mempengaruhi dinding dalam arteri sehingga lebih peka terhadap penumpukan lemak yang mengandung kolesterol (plak) yang menyebabkan arteri menjadi lebih sempit. Rokok juga memicu dilepasnya hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Kedua faktor ini yaitu penyempitan arteri dan penimbunan cairan dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah.Menjadi perokok pasif juga memberi akibat buruk bagi kesehatan. Di AS setiap tahun terjadi kematian 50.000 orang perokok pasif yang bukan perokok. Pemaparan seorang perokok pasif terhadap asap rokok selama 5 menit saja akan menyebabkan perubahan pada arteri dan jantungnya. Jika kita mempunyai faktor lain untuk terkena penyakit jantung, mutlak sekali jangan sampai kita menjadi perokok pasif. Bahkan bila kita tidak mempunyai faktor risiko yang lain pun, menjadi perokok pasif tetap membahayakan.Menyerah tapi menangBanyak orang terus merokok karena menganggap dengan berhenti merokok pun kerusakan yang telanjur terjadi dalam tubuh mereka tidak akan pulih. Atau mereka beranggapan mencoba berhenti merokok itu percuma saja, sia-sia. Begitu banyak orang sudah mencoba berhenti tetapi tidak berhasil. Anggapan-anggapan ini sama sekali salah.Tubuh mempunyai kemampuan luar biasa untuk memperbaiki diri. Pada akhir tahun pertama kita tidak merokok maka risiko untuk mendapat serangan jantung berkurang 50%. Lima tahun setelah itu risikonya sama dengan orang yang tidak pernah merokok. Tidak hanya itu, 10 -15 tahun kemudian risiko kita untuk mendapatkan kanker paru-paru atau kanker lainnya kira-kira sama dengan orang yang tidak pernah merokok.Memang benar pada umumnya perokok sulit berhenti merokok ketika mencoba berhenti untuk pertama kalinya, terutama bila mencoba dengan usaha sendiri. Tetapi berhenti merokok itu sebenarnya seperti mempelajari sesuatu yang baru. Sering kali harus berusaha berkali-kali sehingga bila baru sekali gagal janganlah berputus asa. Pada dasarnya kita malah bisa belajar dari kegagalan sebelumnya sehingga kemungkinan keberhasilan pun akan semakin besar.Agar lebih besar kemungkinan berhasilnya, kita juga dapat meminta bantuan dokter atau mengikuti program yang khusus membantu perokok berhenti merokok.Memang benar banyak orang menjadi gemuk setelah berhenti merokok. Tetapi dari segi kesehatan keuntungan yang diperoleh dengan berhenti merokok jauh lebih banyak.Mengapa berhenti merokok penting sekali?Dengan berhenti merokok tekanan darah sebenarnya hanya akan turun beberapa poin saja. Namun berhenti merokok tetaplah penting bagi kesehatan. Alasannya sebagai berikut.Pertama-tama, merokok mempengaruhi kerja beberapa obat penurun tekanan darah. Obat bisa tidak bekerja dengan optimal atau tidak memberi efek sama sekali. Dengan berhenti merokok efektifitas obat akan meningkat.Kedua, mempunyai hipertensi meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung dan stroke karena penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan jantung, sistem peredaran darah dan otak. Seperti halnya hipertensi, merokok juga merusak arteri dan memberi risiko terhadap jantung dan pembuluh darah. Karena itu jika kita penderita hipertensi yang juga perokok maka kemungkinan untuk mendapatkan serangan jantung, gagal jantung atau stroke menjadi jauh lebih besar.Penelitian menunjukkan bahwa pada orang tertentu, berhenti merokok malah meningkatkan tekanan darah. Tetapi penyebabnya belum jelas. Walaupun demikian pada sebagian besar orang berhenti merokok itu memberi manfaat yang sangat besar bagi kesehatan.