Intisari-Online.com - Kecelakaan yang menjadi pemicu meninggalnya juara MotoGP 2006 Nicky Hayden diduga terjadi akibat Hayden yang sedang mengendarai sepeda terlalu asyik mendengarkan musik melalui earphone yang terhubung ke iPod-nya.
Muncul dugaan Hayden menerobos lampu merah dan tidak mendengar suara mobil yang melintas.
(Baca juga: Dunia Balap Motor Berduka, Nicky Hayden Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan saat Bersepeda)
Peristiwa ini kembali mengingatkan kita tentang bahaya bersepeda sambil mendengarkan musik benar-benar mengundang risiko.
Hal itu membuat konsentrasi pesepeda terpecah antara alunan musik dan lalu lalang kendaraan di sekitarnya. Biasanya, kita cenderung mengeraskan suara di atas normal untuk melawan kebisingan suara luar.
Mendengarkan musik juga menghalangi kita untuk mendengarkan suara-suara halus dari sepeda kita. Kita menjadi tak acuh pada bunyi komponen sepeda yang tak berfungsi sebagaimana mestinya. Bagi sebagian orang memang tak bisa bersepeda tanpa mendengarkan musik melalui earphone.
(Baca juga: Menonton Film Porno Membuat Orang Semakin Religius, Bagaimana Bisa?)
Risiko menggunakan earphone saat bersepeda memang kompleks. Pertama, perhatian terhadap pengguna jalan lain. Sama seperti pengendara motor yang akan lebih aman jika tidak membaca dan membalas pesan singkat sambil melaju.
Saat bersepeda di keramaian lalu lintas, berkonsentrasi penuh saja bisa celaka apalagi ini berkurang konsentrasinya karena mendengarkan musik.
Perhatian kedua, berkurangnya pendengaran. Telinga bisa rusak permanen jika mendengar suara di atas 85 desibel. Ini sekitar 70 persen dari volume maksimal pemutar MP3.
(Baca juga: Empat Lukisan Misterius di Dunia yang Katanya Bisa Bergerak, Salah Satunya Lukisan Prabu Siliwangi)
Suara bising jalan raya sudah mencapai tingkat itu. Maka, sangat masuk akal jika mereka yang mendengarkan musik saat bersepeda akan menambah volume suara pemutar musik sehingga musik yang didengarnya lebih keras. Terlebih saat bersepeda terpaan angin ikut menghilangkan suara musik.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR