Intisari-Online.com – Makan adalah aktivitas penting untuk bertahan hidup. Idealnya, gizi seimbang yang seharusnya masuk ke dalam tubuh adalah tiga kali sehari: pagi, siang, dan malam, masih ditambah dengan dua kali makan selingan.
Mengikuti diet ideal adalah yang disarankan untuk hidup sehat untuk mendukung terciptanya kondisi fisik yang sehat dan bugar. Tak heran jika mereka yang memiliki gangguan makan seringkali terperosok dalam kondisi fisik yang menyedihkan.
Berikut ini lima jenis gangguan makan yang paling umum.
- Bulimia nervosa. Orang dengan bulimia suka makan, tapi takut berat badannya naik. Bulimia nervosa merupakan aktivitas makan yang tidak terkendali (makan sangat berlebihan), kemudian memuntahkannya atau menggunakan obat pencahar agar berat badan tidak bertambah. Gangguan ini kebanyakan ditemukan pada gadis model atau tokoh masyarakat yang harus tampil langsing di depan umum.
- Anorexia nervosa.Anoreksia adalah gangguan yang sesungguhnya manifestasi dari ketidakamanan emosional. Penderita anoreksia sangat takut jadi gemuk sehingga mereka menolak untuk makan dan membiarkan diri kelaparan. Menghitung kalori dan olahraga berlebihan juga menjadi obsesi mereka. Kebanyakan penderita anoreksia biasanya remaja.
- Kompulsif gangguan makan.Salah satu ciri orang-orang dengan gangguan makan ini adalah mereka tidak bisa berhenti makan. Mulut mereka tidak akan berhenti mengunyah meskipun mereka tidak lapar. Berbeda gangguan makan ini dengan penderita foodie, yang tidak akan makan jika mereka tidak lapar.
- Sindrom makan malam.Dari pagi hingga sore, orang-orang dengan sindrom ini akan menahan diri mereka dari makan. Mereka percaya bahwa mereka sedang diet. Pada malam hari, mereka akan makan banyak sehingga membuat mereka sulit tidur. Selain berat badan meningkat, mereka justru memiliki gaya hidup yang tidak sehat.
- Pica. Pernah mendengar berita tentang seorang pria yang makan bola lampu atau wanita yang makan batu bata? Itulah gambaran dari penderita pica. Mereka suka makan benda-benda yang tidak baisa, seperti lem, paku, atau plastik. Pica diduga terkait dengan kekurangan mineral tertentu dalam tubuh. (*)