Intisari-Online.com – Telinga manusia sangat sensitif dan gangguan sedikit saja dalam setiap bagian dari struktur telinga dapat menyebabkan masalah. Kerusakan disebabkan oleh kontak yang terlalu lama dari suara keras atau tiba-tiba.
Suara bisa berbahaya bagi tubuh manusia dalam dua cara. Pertama, suara keras berpotensi menyebabkan kerusakan fisik pada telinga, yang dapat menyebabkan masalah pendengaran. Kedua, suara berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan emosi dan stres.
Kerusakan telinga bisa bersifat permanen atau sementara, dan kasus berulang dari gangguan sementara bisa menyebabkan kerusakan permanen. Kerusakan telinga tidak selalu berarti gangguan pendengaran, dering di telinga atau sensitivitas fisik dan psikologis untuk beberapa suara juga diklasifikasikan sebagai kerusakan pada telinga.
Berikut ini beberapa kerusakan yang paling umum untuk telinga:
- Tinnitus. Kondisi telinga yang berdenging terus menerus akibat suara keras seperti suara musik di klub malam. Kondisi ini biasanya dapat bertahan beberapa jam dan kembali normal, tetapi juga dapat bertahan lama.
- Kehilangan pendengaran. Kondisi ini merupakan perasaan sedikit gangguan pendengaran sementara karena suara yang sangat keras. Pendengaran akan pulih dari trauma ini untuk beberapa waktu dan jika kondisi berulang akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
- Tetap tuli. Kondisi ini dapat terjadi secara bertahap dan disebabkan oleh paparan kebisingan terus-menerus.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan telinga dan stres akibat kebisingan, seperti dilansir
besthealthmag :
- Jangan dengarkan suara terlalu keras di atas 100 desibel tanpa pelindung telinga selama lebih dari 15 menit.
- Hindari paparan kebisingan yang terlalu keras lebih dari 110 desibel. Paparan rutin yang berlangsung lebih dari 1 menit dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen meskipun hanya sekali saja terkena kebisingan yang sangat keras.
- Gunakan pelindung telinga saat menggunakan mesin yang mengeluarkan suara keras seperti mesin pemotong rumput. Suara dengan tingkat kebisingan 85 – 90 desibel juga berpotensi dapat merusak telinga.
- Jaga volume TV, radio, dan ponsel pada tingkat yang wajar.
- Minimalkan penggunakan peralatan rumah tangga yang berisik.