Intisari-Online.com – Semakin tua usia seseorang, kemampuan tubuh untuk regenerasi sel-sel dan menyembuhkan luka menurun. Akibatnya, perawatan luka membutuhkan waktu lama dan biaya lebih mahal untuk pemulihannya.
Dokter sekarang menemukan jawaban atas masalah ini. Sebuah krim yang mengandung hormon estrogen dikatakan dapat mempercepat penyembuhan luka. Sekitar 200.000 orang di Inggris, terutama di atas usia 65 tahun memiliki luka terbuka karena diabetes, saraf dan peredaran darah seperti bisul yang sulit disembuhkan. Pengobatan umumnya mahal dan berbulan-bulan, bahkan ada beberapa yang tidak bisa disembuhkan sama sekali.
Meskipun penyebab sebenarnya belum diketahui, diperkirakan hal ini karena sel-sel yang tidak terkoordinasi dengan baik untuk memungkinkan pemulihan jaringan. Peneliti dari University of Manchester telah menemukan bahwa hormon wanita, estrogen – secara alami ada pada pria dan wanita – memainkan peran penting dalam penyembuhan luka.
Tingkat estrogen pada pria dan wanita menurun dengan bertambahnya usia sebagai bagian dari proses penuaan alami. Penurunan kadar estrogen mempengaruhi elastisitas kulit dan mengubah respon tubuh terhadap infeksi dan peradangan.
“Ada perbedaan besar antara gen pada mereka yang masih muda dan orang tua,” kata Dr. Matthew Hardman, peneliti senior di Manchester University Health Center Foundation, yang melakukan penelitian inovatif.
Temuan ini menjanjikan pengobatan baru. Namun, pasien tidak bisa hanya diberikan hormon estrogen karena efek samping yang meningkatkan risiko kanker. “Kami mencari dan menguji perawatan yang menggunakan bahan yang sama tetapi tanpa efek samping seperti estrogen,” katanya seperti dikutip oleh Daily Mail.