10 Efek Kekurangan Vitamin A

Shinta Ario Kusuma Dewi

Editor

10 Efek Kekurangan Vitamin A
10 Efek Kekurangan Vitamin A

Intisari-Online.com - Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang bermanfaat yang sangat penting bagi tubuh manusia, terutama dalam penglihatan manusia. Secara umum, vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/provitamin A/karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol. Namun siapa sangka, tak hanya berpengaruh terhadap penglihatan, vitamin A ternyata juga berpengaruh terhadap imunitas tubuh.

Vitamin A ini berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia meski mekanismenya belum diketahui secara pasti. Retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B yaitu leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral. Maka kekurangan vitamin A dapat menurunkan respon antibodi yang bergantung sel-T yaitu limfosit yang berperan pada kekebalan selular.

Berikut ini merupakan efek kekurangan vitamin A yang berkaitan dengan pertahanan tubuh (imunitas).

  1. Keratin yang abnormal pada saluran pernapasan, saluran genitourinary, dan permukaan mata.
  2. Kehilangan silia dari respiratori epithelium.
  3. Kehilangan mikrofili dari usus kecil.
  4. Penurunan sel goblets dan produksi mucin dalam mucosal epitel.
  5. Rusaknya fungsi neutropil.
  6. Rusaknya fungsi sel Natural Killer (NK) dan penurunan jumlah sel NK.
  7. Rusaknya aspek hematopoisis.
  8. Perubahan T helper tipe 1 dalam respon imun.
  9. Penurunan jumlah dan fungsi limfosit B.
  10. Rusaknya respon antibodi terhadap T-cell dependen dan antigen independen.
Maka dari itu untuk mencegah kekurangan vitamin A sebaiknya kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A harus ditingkatkan. Makanan yang banyak mengandung vitamin A antara lain hati (sapi, babi, ayam, kalkun, ikan) (6500 mg 722%), wortel (835 ug 93%), ubi jalar (709 mg 79%), mentega (684 mg 76%), kangkung (681 ug 76%), bayam (469 ug 52%), labu (400 mg 41%), keju cheddar (265 mg 29%), melon (169 mg 19%), telur (140 mg 16%), pepaya (55 mg 6%), mangga (38 mg 4%), kacang (38 mg 4%), brokoli (31 mg 3%), dan susu (28 mg 3%).

Catatan: Data diambil dari nilai-nilai USDA Database kurung adalah ekuivalensi aktivitas retinol (Raes) dan persentase laki-laki dewasa RDA per 100g. (Penulis adalah mahasiswi Teknologi Industri Pangan, Universitas Padjadjaran)