Intisari-Online.com - Banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan mengonsumsi air putih. Namun, waspadai jika sudah berlebih. Bukan manfaat, justru dampak negatif yang diterima tubuh. Layaknya obat, air juga memiliki dosis yang tepat untuk dikonsumsi. Artinya jika "overdosis",maka berbagai efek sampingan akan kita rasakan sesudahnya. Bahkan berdampak fatal seperti kematian.
Yang pasti, kelebihan konsumsi air akan memicu kita lebih sering untuk pergi ke kamar kecil. Masalahnya, air tersebut tidak keluar begitu saja seperti mengalir dalam pipa kosong. Air tersebut harus melalui proses sirkulasi darah dan filtrasi di ginjal. Inilah yang menyebabkan organ jantung dan organ ginjal akan bekerja lebih keras.
Organ jantung akan memompa kelebihan air agar tidak menyebabkan penumpukan cairan di jaringan tubuh maupun pengenceran darah. Juga gangguan sistem elektrolit yang bisa berakibat fatal. Organ ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan air yang berlebihan itu.
Konsumsi air melebihi dari yang dibutuhkan juga akan meningkatkan volume darah. Volume darah yang meningkat pada sistem pembuluh darah yang tertutup akan membuat kerja jantung dan pembuluh darah akan meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan pada sistem pembuluh darah yang tertutup itu.
Minum air berlebihan juga dapat menyebabkan munculnya keadaan fatal yang disebut hiponatraemia. Ini adalah suatu keadaan ketika kadar garam di dalam darah (natrium) lebih rendah daripada yang seharusnya. Secara normal konsentrasi natrium di dalam darah berkisar antara 135 dan 145 milimol per liter. Nah, pada hiponatraemia konsentrasi garam kurang dari 135 milimol per liter. Keadaan yang parah dari kondisi hiponatraemia dapat menyebabkan intoksikasi air yang memiliki gejala antara lain sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sering urinasi (buang air kecil), serta disorientasi mental.
Keadaan hiponatraemia yang disebabkan oleh jumlah air yang meningkat di dalam pembuluh darah membuat ginjal tak mampu mengeluarkan kelebihan air tersebut secara cepat. Akibatnya, air yang berlebih itu akan masuk ke dalam sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh yang menerima kelebihan air akan mengalami pembengkakan. Sel-sel tubuh yang membengkak tersebut tidak akan mengalami kesulitan untuk mengembang akibat air yang diterimanya, karena masih memiliki ruang di sekitar sel-sel tersebut.
Akan tetapi berbeda dengan sel otak. Sel-sel otak terkurung dalam tulang tengkorak yang keras dan tidak memiliki ruang yang cukup untuk mengembang ketika menerima kelebihan air. Jika kelebihan air tersebut sampai memasuki sel-sel otak dan sel otak mengalami pembengkakan, seperti sel-sel tubuh lainnya, maka yang terjadi selanjutnya dapat dipastikan adalah bencana. Tubuh akan mengalami kejang, koma, sistem pernapasan terhenti, batang otak mengalami herniasi dan akhirnya berujung pada kematian.
Bisa dibayangkan sendiri betapa berbahayanya kebiasaan “minum air yang banyak” tersebut, karena pada akhirnya justru akan menyebabkan kelelahan dan kerusakan dini pada organ tubuh kita.
Meskipun mengonsumsi air putih sangat bermanfaat bagi kesehatan, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup sebanyak 8 gelas perhari atau 0,03 liter per kg berat badan. Kebutuhan ai per hari untuk tiap-tiap orang berbeda bergantung pada kondisi-kondisi tertentu, yaitu aktivitas fisik, cuaca, diet, berat badan, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan. Untuk itu, minumlah secukupnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Minumlah saat Anda merasa haus, karena haus dan dahaga adalah indikator terbaik untuk mengetahui kapan saatnya tubuh kita membutuhkan minum. (Mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran)