Intisari-Online.com – Medical check up (MCU) dilakukan bukan hanya ketika sudah mengetahui bahwa ada yang salah dengan tubuh kita atau ketika umur kita sudah lanjut. Kita dapat melakukan MCU sejak dini, sehingga bila ada bibit penyakit yang bersarang dalam tubuh kita dapat segera ditangani.
Berikut ini beberapa istilah maupun jenis tindakan yang lazim dijumpai pada kegiatan MCU.
- Anti-HBS (Anti Hepatitis B Surface).Jika hasil pemeriksaan darah kita menunjukkan anti-HBs positif, berarti kita pernah terinfeksi virus hepatitis B (atau telah divaksinasi), namun virus itu sudah tidak ada lagi dalam darah kita (HbsAg negatif). Hal itu juga menunjukkan, kita sudah mempunyai kekebalan terhadap hepatitis B (anti-HBs positif). Selama kadar antibodi anti-HBs tinggi, kita tak perlu lagi divaksinasi. Adanya antigen hepatitis B menunjukkan kita menderita hepatitis B.
- Anti-HCV (Anti Hepatitis C Virus). Kalau hasil pemeriksaan darah menunjukkan anti-HCV negatif, artinya kita belum pernah terinfeksi virus hepatitis C. Sampai sekarang belum ada vaksin untuk hepatitis C sehingga kita dianjurkan agar berhati-hati agar tidak tertular penyakit ini. Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh orang lain.
- Petanda tumor (tumor marker). Ini merupakan upaya unutk mengetahui adanya indikasi kanker ganas sejak dini. Petanda keganasan ini berupa substansi dalam darah atau jaringan yang terbentuk karena adanya perubahan-perubahan pada proses terjadinya keganasan. Petanda tumor yang biasanya diperlukan pada mereka yang berusia di atas 40 tahun itu misalnyacarsino-embrionic antigen (CEA) untuk tumor saluran cerna,prostate spesific antigen (PSA) untuk kanker prostat,alfa feto-protein (AFP) untuk kanker hati, C 19-9 untuk kanker pankreas, dan CA 125 untuk kanker ovarium (indung telur).
- Torch.Istilah ini mengacu kepada infeksi yang disebabkan sejumlah virus (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex virus II) pada wanita hamil. Infeksi TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio. Pemeriksaan ini diperlukan untuk wanita yang pernah abortus, sulit hamil, atau pernah melahirkan anak dengan cacat bawaan.
- Tes pap’s smear.Hasil tes pap’s smear dapat menunjukkan adanya radang mulut rahim yang akut atau kronis (menahun), kelainan yang berhubungan dengan kanker mulut rahim, atau kelainan yang disebabkan karena hormonal.
- Mamografi.Ini merupakan proses pemeriksaan payudara menggunakan sinar X dosis rendah. Lewat pemeriksaan dengan mamograf – begitu nama alatnya – ini dapat dibedakan hasilnya (berupa foto rontgen) apakah di dalam organ payudara terdapat tumor, kista, atau kanker. Selain pemeriksaan mandiri, pemeriksaan mamografi menjadi bagian penting dalam perawatan payudara secara rutin (di beberapa negara pemeriksaan mamografi dilakukan 1 – 5 tahun sekali). Alat ini dibuat aman sehingga tidak menyakitkan si penderita.
- USG Mammae.USG Mammae (ultrasonografi untuk payudara) itu alat yang juga digunakan untuk memeriksa payudara, yang prinsipnya didasarkan pada perbedaan gema yang dihasilkan dari pantulan gelombang suara. Perpaduan hasil pemeriksaan mamografi dengan USG Mammae akan meningkatkan ketajaman diagnosis pada kelainan payudara. Nilai ketepatan mamografi mencapai 90 – 94%. Jika dipadu dengan USG Mammae, ketepatan diagnosisnya naik menjadi 98%.
Semoga tidak bingung dengan istilah dalam MCU
. (
Intisari)