Intisari-Online.com – Beragam fakta dan mitos seputar kehamilan masih beredar di masyarakat kita. Sebelumnya, beberapa fakta dan mitos telah diungkapkan. Berikut ini mitos-mitos lain seputar kehamilan.
- Hubungan intim selama hamil memperlancar persalinan. Kesehatan janin selama dalam rahim tidak ada hubungannya dengan jumlah sperma yang ditengarai sebagai zat penyubur. Juga tidak ada hubungan dengan frekuensi hubungan intim. Ibu hamil yang memiliki pengalaman keguguran atau bayi lahir prematur, diingatkan untuk “puasa” sementara waktu. Karena hubungan intim meningkatkan kontraksi otot rahim sehingga janin berpeluang mengalami keguguran atau lahir prematur.
- Saat ketuban pecah, berarti persalinan harus segera dilaksanakan. Umumnya, setelah air ketuban pecah, masih perlu waktu berjam-jam untuk kontraksi sampai akhirnya bayi lahir. Namun, dengan pecahnya ketuban, proses persalinan harus segera dilaksanakan karena khawatir bakteri di vagina masuk ke rahim dan akan menginfeksi janin.
- Susu membuat bayi yang dikandung menjadi cerdas. Susu selain sumber kalsium, juga kaya kolin yang berperan membentuk penghantaran rangsangan di saraf otak. Dampaknya, potensi genetik bayi untuk memiliki memori yang baik dapat dioptimalkan.
- Minum es menyebabkan janin besar. Es ataupun air es tak mengandung kalori. Berbeda dengan es sirup yang tinggi karbohidrat yang dapat meningkatkan berat badan yang bisa berdampak pada pertambahan berat badan janin.
- Garis regangan jangan digaruk. Ada benarnya. Selama hamil, akibat perubahan hormonal dan kulit yang meregang, kulit di daerah perut, panggul, pinggul, dan payudara menjadi gatal. Sebaiknya, jangan digaruk karena kulit bisa luka. Untuk membantu mengatasinya, cukup olesi losion.
- Mengadopsi anak membuat Anda hamil. Bisa saja. Dengan mengadopsi anak, jiwa ibu tidak lagi ngoyo untuk segera hamil sehingga organ reproduksi dapat bekerja optimal dan mempermudah terjadinya pembuahan. Namun, dengan catatan pasangan suami istri tidak mengalami gangguan fungsional dan anatomis.
- Banyak makan ikan, bayinya kelak cerdas. Ikan laut kaya akan yodium yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan janin. Penelitian di Jerman menunjukkan anak-anak dari ibu yang kekurangan yodium saat hamil, IQ-nya 4 poin lebih rendah. Selain itu, yang terpenting ikan laut juga mengandung omega-3, asam lemak yang penting bagi perkembangan jaringan otak. (Menu Sehat)