Intisari-Online.com - Karang gigi yang dibiarkan begitu saja, akan muncul efek yang merugikan. Terlebih, pada situasi tertentu. Pada ibu hamil, misalnya, karena kondisi hormonalnya sedang tidak seimbang, jika kebersihan gigi atau mulutnya tidak terjaga dengan baik akan beresiko. Salah satunya akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuhnya. Contoh, menyebabkan peradangan gusi. Atau bisa juga menyebabkan kerusakan tulang di bagian penyangga giginya sehingga akan meradang.
Hal tersebut dikemukakan oleh drg. Estella Utari, dari Rumah Sakit Medika, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan. “Kalau sampai parah, asupan makanan akan terganggu, sehingga kesehatan ibu hamil pun akan terancam. Kondisi janinnya juga akan terganggu,” papar dia. Bagi orang biasa, jika peradangannya semakin parah, bisa berpangaruh pada organ dalam, seperti kesehatan jantung dan lain-lain.
Di luar ibu hamil, lanjut drg. Estella, karang gigi yang tidak dibersihkan akan menggerogoti bangunan tulang gigi. Dengan begitu, gigi tidak mempunyai penyangga lagi sehingga mudah goyah dan lepas, betapapun giginya tidak berlubang. Itulah kenapa banyak orang tua yang giginya habis. Penyebabnya tak lain karena adanya karang gigi yang tidak dibersihkan bertahun-tahun. Padahal giginya sendiri bisa saja masih bagus dan kuat.
Gusi membengkak termasuk penyakit yang juga disebabkan oleh karang gigi dan plak. Selain gigi berlubang, penyakit ini yang termasuk banyak penderitanya. Karena itu, untuk mencegahnya bersihkan karang gigi secara teratur. “Idealnya karang gigi dibersihkan setiap enam bulan sekali berbarengan dengan check up rutin. Tapi bagi yang pertumbuhan karang giginya banyak, bisa 3 bulan sekali,” pungkas dokter Estella.
Jika di lautan karang dapat mencegah abrasi, di gigi karang bikin (salah satunya) bengkak gusi.