Mengenal Hepatitis B

K. Tatik Wardayati

Editor

Mengenal Hepatitis B
Mengenal Hepatitis B

Intisari-Online.com – Hati (hepar) merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan salah satu organ paling vital. Terletak di belakang dari tulang rusuk bagian paling bawah.

Hati berfungsi menyimpan vitamin, karbohidrat, lemak, dan nutrisi lain yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Fungsi lainnya adalah membentuk zat-zat penting yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan, menetralisir senyawa-senyawa yang merusak tubuh, seperti alkohol dan bahan toksik (beracun) yang lainnya. Selain itu, hati juga mengeluarkan produk-produk sisa “sampah” dari dalam darah. Intinya, hati berfungsi memastikan agar tubuh kita mengandung zat-zat kimia yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan.

Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang disebabkan oleh infeksi virus. Jenis virus terbanyak, yaitu Hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis A dan E hanya dapat menyebabkan penyakit akut (mendadak). Sementara Hepatitis B, C, dan D dapat menyebabkan penyakit akut dan kronik (menahun). Sedangkan hepatitis B dan C dinyatakan sebagai jenis hepatitis yang paling bermasalah karena berlangsung lama dan melibatkan banyak komplikasi, termasuk menyebabkan kanker hati.

Hepatitis B adalah penyakit peradangan hati akibat infeksi virus Hepatitis B. Perjalanannya dapat berupa infeksi akut virus Hepatitis B yang terjadi dalam 6 bulan pertama setelah seseorang terkena virus ini. Selanjutnya dapat menjadi infeksi kronis, yaitu penyakit jangka panjang yang terjadi ketika virus Hepatitis B menetap dalam tubuh seseorang dan dapat berkembang menjadi sirosis dan kanker hati hingga menyebabkan kematian.

“Penderita Hepatitis B kronis di dunia mencapai 350 juta orang. Indonesia termasuk daerah dengan endemis sedang-tinggi. Frekuensinya 3–18 persen tersebar di seluruh Indonesia. Sementara 1–2 juta penderitanya meninggal setiap tahun,” jelas Prof. Dr. dr. Laurentius A. Lesmana, SpPD-KGEH dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM yang juga Pembina Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI). (*)