90 Persen Penderita Hipertensi Tidak Teridentifikasi Penyebabnya

Retty Putri

Editor

90 Persen Penderita Hipertensi Tidak Teridentifikasi Penyebabnya
90 Persen Penderita Hipertensi Tidak Teridentifikasi Penyebabnya

Intisari-Online.com - Obesitas merupakan masalah global yang melanda masyarakat dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia. Perubahan gaya hidup, termasuk kecenderungan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, merupakan faktor yang mendukung terjadinya obesitas.

Menurut Wolinsky and Driskell (2008:194) faktor-faktor yang dapat menyebabkan obesitas adalah kurangnya aktivitas fisik, kelebihan mengkonsumsi makanan lezat yang mengandung energi tinggi dan rendah status sosial-ekonomi.

World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan sebuah metode pengukuran untuk mengklasifikasikan obesitas, yaitu dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT dapat dihitung menggunakan cara seperti berikut ini :

IMT = Berat badan (kg)/Tinggi badan2(m2)

Klasifikasi status gizi berdasarkan nilai IMT yaitu :

  • Keadaan di bawah normal (nilai IMT < 17)
  • Normal (nilai IMT 18,5 - 25)
  • Gemuk (nilai IMT > 25)
Menurut Dewi dan Gigi (2010), pengidap kegemukan yang di tandai dengan nilai IMT di atas 25 sering mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hal ini dikarenakan pembuluh darah menyempit akibat jepitan timbunan lemak. Kondisi ini memacu jantung untuk memompa darah lebih kuat lagi agar dapat memasok kebutuhan darah ke jaringan. Akibatnya tekanan darah meningkat maka terjadilah hipertensi.

Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang banyak diderita bukan hanya oleh usia lanjut saja. Bahkan saat ini juga menyerang orang dewasa muda. Bahkan, diketahui bahwa 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Itulah sebabnya hipertensi dijuluki sebagai “pembunuh diam-diam” (silent killer).

Hipertensi mempunyai hubungan erat dengan risiko kejadian penyakit kardiovaskuler. Dengan tekanan darah yang lebih tinggi, maka akan lebih besar pula kemungkinan terjadinya penyakit ginjal, stroke, serangan jantung, dan gagal jantung.

Oleh karena itu, hipertensi perlu dicegah dengan cara mengatur pola makan agar tubuh tidak obesitas. Selain itu, lakukan pula olahraga. Olahraga yang teratur dapat melancarkan peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olahraga juga bermanfaat menurunkan obesitas karena dapat mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.