Popularitas Dalang Asep Sunandar Sunarya Melesat Hingga ke Mancanegara

Chatarina Komala

Editor

Popularitas Dalang Asep Sunandar Sunarya Melesat Hingga ke Mancanegara
Popularitas Dalang Asep Sunandar Sunarya Melesat Hingga ke Mancanegara

Intisari-Online.com -Putra kedua almarhum dalang Asep Sunandar Sunarya, Dadan Sunandar menjelaskan ayahnya mempopulerkan tokoh Astina Jingga alias Cepot tak hanya di Indonesia. Dia bahkan sempat memperkenalkan wayang golek di luar negeri."Abah mulai berkarier di dunia wayang golek dari tahun 70-an. Dia memperkenalkan wayang ke luar negeri seperti Amerika, Perancis, dan Inggris," kata Dadan saat ditemui di rumah duka di Pesantren Budaya Giri Harja, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (31/3/2014).Pamor Asep sendiri kian menjulang. Tahun 1986 misalnya, Asep diundang mendalang di Prancis. Lalu pada tahun 1989 lalu, selamasebulan ia telah melanglang Amerika memamerkan kebolehan memainkan wayang kayunya. Mulai dari Los Angeles, Santa Cruz, Seattle, New York, Philadelphia, San Francisco, sampai Honolulu. (Baca juga:Dalang Asep 'Cepot' Sunarya Meninggal Dunia)Adapun ia main 24 kali siang dan malam, selama masing-masing sejam. Asep datang bersama rombongannya dan kelompok tari pimpinan Irawati Durban Ardjo. Kedatangan mereka diorganisasikan oleh penari-pengrawit Endo Suanda yang mengajar di Universitas Washington, Seattle, untuk main selama dua minggu di Boeing Chataqua Festival, Seattle.Dibanjiri antusiasme penonton

Permainan wayang golekdari Asep disambut penonton dengan antusias. Di New York misalnya, Asep hanya main semalam di Symphony Space dengan 900 kursi terisi penuh. Selain itu, permainanwayang goleknya jugaselalu berakhir dengan tepuk tangan meriah dari hadirin. Gelak tawa sudah mulai berderai sejak adegan jejer atau audiensi. Pendekatan kepada penonton dilakukan Asep dengan menggunakan bahasa Inggris pidgin (sepatah-dua kata)

Sementara itu, di Honolulu pertunjukannya tetap berlangsung meski wayangnya tinggal beberapa buah saja. Saat itu, wayangnya sendiri hampir ludes terbeli dengan harga 100 dolar AS per buah.Mengajar di Perancis

Selain itu, dalang "nyentrik" yang sempat memiliki program khusus di salah satu stasiun televisi swasta itu juga sempat membagi ilmu mendalang di sebuah universitas di Perancis. "Abah pernah jadi dosen di Perancis selama dua bulan. Muridnya berasal dari Inggris dari Perancis," bebernya.Soal mendidik anak, Dadan mengaku almarhum merupakan sosok yang senang memberikan contoh kepada anak-anaknya. "Jadi anak diajar untuk tidak selaludisuapin," bebernya.(Baca juga:Peduli Wayang, Peduli Bangsa)Sebelumnya sudah diberitakan, dalang wayang golek ternama Asep Sunandar Sunarya meninggal dunia pukul 14.00 akibat penyakit jantung yang dideritanya, dalam usia 59 tahun. Pria kelahiran Jelekong, Kabupaten Bandung, itu meninggalkan satu orang istri dan 14 orang anak kandung.(Artikel ini pernah dimuat di MajalahIntisariedisi November 1990)