Intisari-Online.com – TH orangtua AK, siswa TK yang menjadi korban pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS) menyatakan sekolah tersebut sama sekali tak memberikan bantuan apa pun terkait kasus pelecehan seksual terhadap anaknya.
Hal ini disampaikan TH terkait klaim sekolah bahwa ada bantuan yang diberikan setelah JIS lalai menjamin keselamatan peserta didiknya. Klaim ini disampaikan Kepala Sekolah Timothy Carr dan Wakil Kepala Sekolah Steve Druggan.(Baca juga: JIS Digugat Karena Hilangkan Barang Bukti)
"Jangankan satu dollar, serupiah pun enggak. Apa buktinya? Tidak ada psikolog. Bayar rumah sakit juga saya. Ada bukti kartu kredit saya. Ya saya semua yang bayar," katanya, Senin (21/4/2014).
TH juga mengkritik sikap JIS yang cuek terhadap kasus yang menimpa anaknya, yang kini terinfeksi virus herpes setelah menerima pelecehan seksual. Perhatian mulai disampaikan ketika ia mengungkap kasus ini ke media massa. Itu pun, sambungnya, hanya berupa pesan singkat dari pihak sekolah.
"Menghubungi iya, tapi itu pas sudah di-blow up (kasus ini). Suami saya sudah kesal. Menghubungi itu bukan ditelepon lho ya, tapi cuma di-SMS. Bukan berkali-kali juga, cuma sekali," kata TH sambil menunjukkan pesa singkat tersebut berikut balasannya.(Baca juga: Kekerasan Seksual di JIS: Orangtua Menyesal Bayar Rp20 Juta per Bulan)
Selain itu, TH juga meluruskan perihal pernyataan JIS yang mengatakan menemani TH saat melapor ke polisi terkait pelecehan seksual di JIS tersebut. "Tidak benar. Tapi memang pihak JIS itu ngikutin saya, takut laporan saya enggak benar. Mereka takut saya ini salah ngomong ke polisi. Tanyain saja sama polisi di sana," katanya.
Mengenai penutupan permanen JIS yang menjadi kenyataan, TH hanya berujar singkat, "Alhamdulillah, puji Tuhan." (Laila Rahmawati/kompas.com)