William James Vahey: Pedofil Paling Diburu FBI dan Pernah Mengajar di JIS

Moh Habib Asyhad

Editor

William James Vahey: Pedofil Paling Diburu FBI dan Pernah Mengajar di JIS
William James Vahey: Pedofil Paling Diburu FBI dan Pernah Mengajar di JIS

Intisari-Online.com -Jakarta International School (JIS) tengah menjadi sororan akhir-akhir ini terkait kasus pedofilia yang terjadi di dalamnya. Masih terkait pedofilia, baru-baru ini FBI memunculkan nama William James Vahey, buronan paling dicari FBI terkait pedofilia. Sialnya, pria 64 tahun ini pernah 10 tahun mengajar di sekolah yang berada di Jakarta Selatan tersebut.

James Vahey bunuh diri di Luverne, Minnesota, AS, bulan lalu, dua hari setelah seorang hakim federal di Houston mengatakan bahwa pihak perwenang bisa mencari salah satu flash disk Vahey yang diduga berisi foto-foto yang menggambarkan kekerasan seksual terhadap anak-anak, lapor televisi KPRC yang merupakan jaringan afiliasi CNN, Selasa.(Baca juga: TK JIS Ditutup Kemendikbud)

Dari rilis yang diumumkan oleh FBI, setidaknya terdapat 90 korban, yang berasal dari tahun 2008. FBI juga masih berupaya mendorong korban-korban lain untuk memberikan laporan. Tidak hanya nama-nama korban, foto-foto yang didapat dari flashdiks yang diduga milik Havey juga menunjukkan kapan dan di mana tempat Havey melancarkan aksinya.

"Ini merupakan salah satu dari tersangka predator (anak) yang paling produktif yang pernah kami lihat," kata Agen Khusus FBI Houston, Shauna Dunlap, sebagaimana dikutip CNN.

Vahey mulai mengajar di sejumlah sekolah swasta tahun 1972, kata FBI. Dia terakhir mengajar di American Nicaraguan School di Pista Suburbana, Managua, Nikaragua dari Agustus 2013 sampai 11 Maret 2014, dua hari sebelum ia bunuh diri.

(Sumber: YouTube)

Kasus pedofilia ini menjadi perhatian penegak hukum setelah Vahey memecat seorang pembantunya karena diduga telah mencuri barang-barang pribadi dari rumahnya tahun lalu. Pada Maret lalu, mantan pembantu itu membawa flash disk yang dicuri itu ke American Nicaraguaan School. Mantan pembantu itu mengatakan, dirinya datang karena flash disk itu berisi foto-foto seksual.

FBI mengatakan, ketika Vahey dihadapkan dengan foto-foto itu, ia "dilaporkan mengaku telah menganiaya anak laki-laki sepanjang hidupnya dan mengatakan ia memberikan anak-anak itu obat tidur sebelum melakukan penganiayaan tersebut."

William James Vahey mempunyai tempat tinggal di London, Inggirs dan di Hilton Head Island, Carolina Selatan. Dia telah bekerja di sekolah-sekolah di sembilan negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, Vahey mengajar di Jakarta International School sejak 1992 hingga 2002. (Egidius Patnistik|kompas.com)