Intisari-Online.com - Para jaksa mengungkapkan, feri Korea Selatan, Sewol yang tenggelam pada Rabu (16/4) dikemudikan oleh awak kapal yang tidak berpengalaman. Dikatakan, awak kapal tersebut tidak pernah mengendalikan feri dalam kondisi laut yang menantang, juga tidak familiar dengan daerah tempat kecelakaan.(Baca juga: Tenggelamnya Kapal Sewol: Park, Satu-satunya Kru yang Jadi Pahlawan)
Adapun awak kapal yang mengemudikan kapal Sewol ditahan bersama kapten, juga satu orang kru kapal lain. Sang kapten sendiri, Lee Joon-seok diketahui tidak berada di ruang kemudi ketika kecelakaan terjadi.Karena hal tersebut, dia beserta dua kru lainnya menghadapi tuntutan atas kelalaian tugas dan pelanggaran hukum maritim.Operasi penyelamatan bisa berminggu-mingguShin Won-nam, kepala Pusat Manajemen Darurat, mengungkapkan proses operasi penyelamatan korban kapal Sewol bisa berlangsung berminggu-minggu."Kami tidak terlalu yakin dengan itu. Namun, menurut para pakar, operasi penyelamatan bisa berlangsung satu hingga dua bulan," ungkapnya.(Baca juga:Penyesalan Korban Selamat Kapal Sewol)Adapun jumlah korban tewas dari kapal Sewon yang tenggelamhingga hari ini naik mencapai 159 orang. Sebagian besar dari mereka ditemukan di bagian belakang kapal di dek keempat. Sementara itu, 143 orang masih belum ditemukan.(BBC Indonesia)