Polisi Mendalami Terbentuknya Kelompok Kejahatan Seksual di JIS

Birgitta Ajeng

Editor

Polisi Mendalami Terbentuknya Kelompok Kejahatan Seksual di JIS
Polisi Mendalami Terbentuknya Kelompok Kejahatan Seksual di JIS

Intisari-Online.com - Polisi mendalami terbentuknya kelompok kejahatan seksual di JIS. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengungkapkan pihaknya masih mendalami bagaimana terbentuknya kelompok pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak di Jakarta International School (JIS).

"Bagaimana ceritanya mereka bisa menjadi kelompok, lalu melakukan secara kelompok dan siapa yang awalnya mempelopori. Hal itu masih diselidiki," tutur Rikwanto, Jumat (2/5/2014).

Diutarakan Rikwanto saat ini yang diketahui memiliki penyimpangan yaitu Zainal dan masih diselidiki pula apakah memang tersangka lainnya memang menyimpang atau terbawa pergaulan.

"ZA (Zainal) diketahui pernah jadi korban, untuk tersangka lainnya masih didalami apa punya bawaan masing-masing. Ataukah mereka seperti itu karena pergaulan diantara mereka. Itu urusan pribadi, yang lain belum mau bercerita. Hanya ZA yang mengakui," ungkap Rikwanto.

Untuk diketahui, dalam kejahatan seksual terhadap siswa TK JIS, kepolisian telah menetapkan enam tersangka. Seorang diantaranya, yakni Azwar, bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih porselen.

"Keterangan sementara didapatkan dari mereka melakukan aksi itu dari Januari, mereka berkelompok," tegas Rikwanto.

Dijelaskan Rikwanto, mereka yang melakukan kejahatan seksual di JIS beraksi berkelompok. Dimana ada yang melakukan sodomi, dan ada pula yang mengawasi lingkungan sekitar agar tidak ketahuan.

Rikwanto menambahkan, antara para tersangka itu saling kenal dan mereka sama-sama pekerja alih daya yang dipasok PT ISS Indonesia.

Seperti diberitakan, seorang siswa TK JIS menjadi korban kejahatan seksual yang dilakukan sejumlah petugas kebersihan. Kejahatan itu dilakukan di toilet sekolah.

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan menerima laporan dari seorang siswa lain yang mengaku mengalami kejahatan seksual yang sama. (Theresia Felisiani / kompas.com)