Soal Pertumbuhan Harga Rumah, Makassar Paling Tinggi

Moh Habib Asyhad

Editor

Soal Pertumbuhan Harga Rumah, Makassar Paling Tinggi
Soal Pertumbuhan Harga Rumah, Makassar Paling Tinggi

Intisari-Online.com -Bukan Jakarta. Bukan juga Surabaya. Perkembangan harga rumah paling tinggi di Indonesia ternyata terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Bank Indonesia melaporkan, kenaikan harga rumah Ibukota Sulawesi Selatan selama kuartal I 2014 mencapai 5,79 persen. Dan itu kenaikan tertinggi di seluruh Indonesia.

Indeks Harga Properti Residensial, melalui Kompas.com, menyebut, kenaikan terjadi terutama pada rumah tipe kecil yang terus bergerak sebesar 8,10 persen. Padahal, pada triwulan sebelumnya, harga rumah yang masuk dalam tipe kecil itu mengalami perlambatan pertumbuhan 1,72 persen.

Tak hanya di Makassar, pertumbuhan harga rumah cukup tinggi juga terjadi di wilayah Batam sebesar 5,19 persen. Jika di Makassar adalah rumah tipe kecil, maka di Batam kenaikan terjadi pada rumah tipe menengah yakni 7,29 persen.

Dalam keterangan resminya, Bank Indonesia menyebut tingginya pertumbuhan harga rumah di Makassar dan Batam sejalan dengan perekonomian yang terus tumbuh di wilayah tersebut. “Kondisi ini menjadi faktor pengundang banyaknya investor dan pengembang untuk terus membangun properti residensial,” ujar Bank Indonesia dalam rilis resminya.

Tapi sayang, pertumbuhan di beberapa tempat tidak dibarengi dengan pertumbuhan secara umum. Sepanjang kuartal I 2014, pergerakan harga properti residensial masih mengalami perlambatan. Ini terlihat dari Indeks Harga Properti Residensial di pasar primer yang tumbuh hanya 1,45 persen secara triwulanan (qtq), atau 7,92 persen secara tahunan (yoy).

Indeks kuartal pertama ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal IV 2013 sebesar 1,77 persen (qtq), atau 11,51 persen (yoy).

"Perlambatan haga rumah terjadi pada semua tipe rumah, khususnya tipe menengah dan besar. Untuk kuartal II 2014, hasil survei memperkirakan harga properti residensial akan tumbuh 2,15 persen (qtq) atau lebih tinggi dari kenaikan pada kuartal I 2014," tulis Bank Indonesia. (Kompas.com)