Intisari-Online.com - Tangis haru dari keluarga penumpang dan awak pesawat Boeing 777-200ER milik pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 menyambut rilis data mentah komunikasi digital terakhir satelit Inmarsat dengan pesawat tersebut, Selasa (27/5/2014).
Keluarga penumpang dan awak pesawat tersebut berharap data ini akan menjadi data analisis yang melibatkan lebih banyak pakar. Data mentah komunikasi "handshaking" alias konfirmasi log-on jaringan pesawat tersebut dengan satelit disajikan dalam laporan 47 lembar halaman.
Pemerintah Malaysia merilis data komunikasi digital ini lewat tiga bulan pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang setelah terus didesak keluarga para korban. Pemerintah Malaysia dituding sengaja menutupi sejumlah informasi terkait raibnya pesawat ini.
"Ketika kami pertama kali meminta data itu lebih dari dua bulan lalu, saya tak pernah bermimpi ini akan seperti sebuah kendala yang bisa dilewati," kata Sarah Bajc, mitra salah satu penumpang berkewarganegaraan Amerika Serikat, kepada Reuters di Beijing, China.
Para penyelidik menggunakan data dari Inmarsat ini menyimpulkan pesawat Malaysia Airlines MH370 mengakhiri perjalanannya di Samudra Hindia, di sisi barat Australia. Penyelidik Malaysia menduga seseorang di dalam pesawat mematikan komunikasi data MH370 yang membuat pesawat tersebut tak terlacak.
(Baca juga: Sutradara India Akan Memfilmkan Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370)
Namun, sejauh ini tak ada temuan mencurigakan terkait rekam jejak semua penumpang dan awak pesawat. Sementara itu, satelit Inmarsat mencatat sejumlah "jabat tangan" dari pesawat yang hilang itu, disimpulkan sebagai pesawat masih terbang selama berjam-jam setelah ada komunikasi terakhir pesawat dengan menara kontrol terjadi.
Inmarsat mencatat "jabat tangan" pesawat itu dimulai pada 8 Maret 2014 pukul 00.41 waktu setempat (16.41 GMT, 7 Maret 2014) dan berakhir pada pukul 08.19 waktu setempat (00.19 GMT, 8 Maret 2014).
Data ini mencatat juga ada dua "panggilan telepon". Juru bicara Inmarsat mengatakan komunikasi panggilan itu dilakukan oleh staf darat Malaysia Airlines MH370 pada pukul 18.39 GMT dan 23.13 GMT. Kedua panggilan tak mendapat tanggapan dari pesawat. Informasi soal panggilan telepon ini sudah terungkap sebelum rilis data pada Selasa.
Sementara itu, para pejabat Malaysia menolak menjawab semua pertanyaan terkait data mentah satelit ini. Adapun juru bicara Inmarsat menyatakan semua data yang dimiliki Inmarsat sudah masuk dalam dokumen ini. "(Laporan) 47 halaman ini sudah mewakili semua log komunikasi data yang kami miliki dalam kaitannya dengan MH370 hingga penerbangan berakhir," kata juru bicara tersebut.
Bajc mengatakan keluarga korban telah mendapatkan saran dari para ahli pelacakan penerbangan bahwa data mentah ini akan memungkinkan ahli independen turut menganalisis apakah perlu ada penyempurnaan atas area pencarian. Data ini juga bisa dipakai untuk memeriksa apakah analisis Inmarsat dan penyelidik sejauh ini melewatkan sesuatu atau tidak.
(Baca juga: Tidak Semua Anak Berjodoh dengan Homeschooling?)
Penulis | : | Birgitta Ajeng |
Editor | : | Birgitta Ajeng |
KOMENTAR