Intisari-Online.com – Forrest Timothy Hayes (51), seorang petinggi Google tewas overdosis setelah disuntik heroin oleh seorang PSK kelas atas. Demikian dugaan penyidik ketika memutuskan untuk menangkap seorang PSK yang diketahui bernama Alix Catherine Tichelman (26).
Pihak berwenang menyatakan Tichelman melarikan diri setelah menyuntikkan heroin ke tubuh Hayes. Keduanya saat itu sedang berada di kapal pesiar di Santa Cruz pada 23 November 2013 setelah berkenalan secara online dan kemudian berhubungan lebih dekat.(Baca juga: Mengapa Heroin Banyak Merenggut Nyawa Penggunanya?)Polisi menyebutkan Tichelman membawa heroin ke kapal pesiar dan menyuntikkannya ke tubuh Hayes. Akan tetapi ketika Hayes mulai kehilangan kesadaran, Tichelman mencoba untuk menyembunyikan tubuh Hayes dan melarikan diri dari TKP.
Berdasarkan video pengawas, Polisi menyatakan: Hayes menunjukan komplikasi medis dan kehilangan kesadarannya. Sementara Tichleman bukannya membantu, justru mengambil barang-barangnya dan merapikan perahu, serta menyembunyikan tubuh Hayes.
Tichelman dan Hayes, petinggi Google yang tewas overdosis, bertemu di SeekingArrangement.com, sebuah situs web di mana orang-orang kaya mencari wanita yang bersedia menjadi “sugar baby” mereka dalam “hubungan yang saling menguntungkan,” kata situs tersebut.(Baca juga:Bos Android: Jika Saya Pembuat Malware, Saya Pasti Serang Android)
Situs ini tidak secara eksplisit mengatur prostitusi, tapi Tichelman berperan seperti itu untuk menemukan Hayes dan pria-pria kaya lainnya, kata polisi. Dia “membual” kepada polisi selama wawancara bahwa ia memiliki 200 klien.
Polisi menangkap Tichelman atas tuduhan pembunuhan tingkat dua, perusakan barang bukti, serta perederan dan penyediaan narkotika. Polisi menemukan Tichelman dengan cara menyamar sebagai klien prostitusi yang bersedia membayar lebih dari AS$1.000 untuk menemuinya di lokasi kalangan kelas atas di Santa Cruz.
Hayes, petinggi Google yang tewas overdosis, merupakan seorang eksekutif di divisi Google X, yang bekerja pada proyek semi rahasia “moonshot” dan sempat bekerja di Apple. (Forbes)