Intisari-Online.com - Keberadaan roket Al Qazzam telah membuat cerita tersendiri dalam konflik Israel dengan Palestina. Roket sederhana yang sebenarnya hanyalah roket rakitan dari para pejuang Palestina itu menjadi isu penting bagi kedua belah pihak. Pejuang Palestina cenderung melebih-lebihkan kisah tentang Al Qazzam. Sedangkan Israel mempergunakan serangan roket itu sebagai alasan untuk menggempur wilayah Palestina.
Sejak pertama kali ditembakkan pada Oktober 2001, Al Qazzam sendiri sebenarnya sebuah roket yang terus berkembang dari generasi pertama sampai generasi empat. Dari semula hanya membawa bahan peledak 5 kg sampai akhirnya 20 kg. Daya jelajahnya juga terus meningkat hingga 20 km. Karena pembuatannya amatiran, maka roket ini tidak dipandang efektif dalam menghancurkan, melainkan hanya memberi efek ketakutan bagi Israel.
Roket ini sendiri konon dibuat di gudang-gudang tersembunyi di utara Jalur Gaza. Sekelompok anak muda mengerjakannya secara rahasia pada malam hari. Hulu ledak diisi dengan TNT sementara bahan bakar roket berasal dari pupuk yang lucunya diselundupkan dari Israel.
Untuk membuat bahan bakar, para pembuat meraciknya dengan bahan sederhana dengan menggunakan peralatan sederhana pula seperti timbangan dapur dan kompor masak. Mereka terus bekerja bergantian selama enam jam yang terkadang hanya ditemani segelas kopi. Hasilnya dalam semalam mereka bisa menyelesaikan 100 roket.