Intisari-Online.com - Menurut The World Almanac and Book of Facts 2004, jumlah pemeluk Baha’i terbanyak adalah di Asia, angkanya mencapai 3,6 juta penduduk. Disusul Afrika dengan 1,8 juta penduduk, Amerika Latin 900 ribu penduduk.
Untuk negara, pemeluk Baha’i terbesar berada di India, berjumlah 2,2 juta pemeluk, kemudian Iran 350 ribu pemeluk, dan Amerika Serikat 150 ribu pemeluk. Tapi jika berbicara perihal persentase keseluruhan penduduk dalam satu negara, Guyana adalah yang paling besar dengan 7,0 persen.
(Baca: Agama Apa yang Terbaik?)
Selain angka-angka tersebut, ada bebera informasi menarik terkait Baha’i. Seperti yang tercatat dalam Encyclopedia Britannica Book of the Year (1992-kini), Baha’i adalah agama paling tersebar di dunia setelah agama Nasrani menurut jumlah negara di mana para penganut tinggal.
Lebih detailnya, Baha’i ada di 247 negara di seluruh dunia; anggota-anggotanya berasal dari lebih dari 2.100 suku, ras, dan suku bangsa; tulisan Baha’i telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 800 bahasa. Itu artinya, jika ada yang mengatakan bahwa Baha’i adalah agama baru, itu salah besar. Ia telah ada sejak abad ke-19. Memang relatif baru jika dibandingkan dengan agama-agama besar yang sudah ada.
Untuk Indonesia, mengutip pernyataan Menteri Agama RI di akun Twitternya, pemeluk Baha’i terbesar berada di Banyuwangi dengan 220 pemeluk, Jakarta 100 pemeluk, Medan 100 pemeluk, Surabaya 98 pemeluk, Palopo 80 pemeluk, Bandung 50 pemeluk, dll.
(Baca: Paus Francis: Komunisme Itu Mencuri Gagasan Agama-agama)
Meskipun tidak sebanyak di negara-negara lain, pemeluk Baha’i sama di depan hukum; berhak mendapat jaminan dari negara dan dibiarkan adanya sepanjang tidak melanggar ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR