Intisari Online.com - Konflik antara tentara Israel dengan pejuang Hamas di Gaza belum menunjukkan tanda-tanda menuju ke arah perdamaian. Bahkan hanya sekadar untuk gencatan senjata sekalipun kedua pihak belum mampu mencapai kata sepakat. Ini terbukti akhir pekan lalu yang sedianya telah terjadi kesepakatan tentang gencatan senjata selama 24 jam, namun praktiknya sangat sulit dilakukan.
Pada akhir pekan itu, Hamas terus menembakkan roket ke Israel sambil menuduh lawannya gagal mematuhi gencatan senjata. Di pihak Israel, tampak ada upaya untuk menolak gencatan senjata dengan dalih untuk melindungi rakyat mereka yang terus ditembaki roket dari Gaza.
Sebelumnya pada Sabtu, Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama 12 jam. Waktu tersebut dimanfaatkan oleh penduduk Gaza untuk mengumpulkan pasokan dan mencari mayat di antara puing reruntuhan. Kemudian Israel menyetujui usulan PBB untuk memperpanjang waktu gencatan senjata menjadi 24 jam yang dimulai pada Sabtu pukul 14.00 waktu setempat.
Saat ini korban jiwa dalam konflik telah mencapai 1.030 warga Palestina, sebagian besar sipil. Sementara dari pihak Israel tercatat 43 tentara dan 2 warga sipil tewas. Dengan fakta ini, agaknya perdamaian antara Israel dengan Hamas tidak akan terjadi dalam waktu dekat.