Intisari-Online.com – Seorang ibu, bibi, paman, serta kakek dan nenek tega mencungkil mata seorang bocah lima tahun karena menolak menutup mata saat berlangsungnya ritual pemanggil arwah pada 2012 lalu. Bocah yang bernama Fernando Caleb Alvarado Rios ini lantas disergap dan dicungkil matanya oleh ibunya sendiri dengan bantuan sang bibi, Lisbeth.Awalnya, Fernando disuruh menutup matanya agar ia tak melihat iblis datang ketika ia tiba saat ritual pemanggilan arwah berlangsung. Namun, bocah yang ketakutan ini menolak. Sang ibu, bersama adiknya lantas meraih sendok dan menggunakannya untuk mencungkil mata anak itu.Joacquin Arguellor, seorang tetangga yang terganggu dengan teriakan kesakitan dari Fernando pun mencoba menyelidiki rumah tersebut. Di saat yang bersamaan, muncul polisi yang sedang berpatroli di daerah tersebut. Ketika masuk ke rumah tersebut, mereka lantas menemukan Maria del Carmen Garcia Rios (28), bersama keempat anggota keluarganya sedang terlibat dalam sebuah ritual memuja setan di Nezahualcoyotl, sebuah daerah miskin dekat kota Meksiko. Saat ditemukan di dapur, Fernando sudah berlumuran darah dan bola matanya sudah lepas.
Joacquin awalnya mengira keluarga tersebut adalah keluarga yang religius. "Kami mendengar teriakan, dan tidak ada jawaban saat kami menggedor pintu. Maka, ketika polisi yang sedang berpatroli datang, kami langsung memanggil dan meminta mereka mendobrak masuk," katanya.Benet Curiel, si petugas mengatakan mereka menyaksikan adegan mengerikan di dalam rumah. Kelompok penyembah setan berbusana tipis sedang membungkuk di atas Fernando, bocah malang tersebut. Di sampingnya, ada dua perempuan berlumur darah. “Kami menelepon ambulans dan terus menyuruh kelompok tersebut menghadap dinding di bawah todongan senjata.”Atas kejadian ini, ibu korban dan semua pelaku dikenai hukuman 30 tahun penjara. Sementara itu,Fernando, bocah lima tahun yang dicungkil matanya oleh sekelompok pemuja setan iniharus menggunakan mata prostetik yang disediakan departemen kesehatan Meksiko. Saat ini, ia berada di bawah pengawasan petugas sosial.(Dailymail/Mirror)