Bagaimana Menentukan Apakah Seseorang Termasuk Kelompok Bahu Laweyan? (2)

Birgitta Ajeng

Editor

Bagaimana Menentukan Apakah Seseorang Termasuk Kelompok Bahu Laweyan? (2)
Bagaimana Menentukan Apakah Seseorang Termasuk Kelompok Bahu Laweyan? (2)

Intisari-Online.com - Pernah dengar seorang wanita yang setiap kali menikah selalu ditinggal mati pasangannya? Benarkah ia ditakdirkan sial terus? Dalam kultur Jawa, manusia panas itu disebut bahu laweyan. Nah, bagaimana duduk persoalan misteri ini beberapa “pakar” mencoba mengungkapkannya.

---

Digantikan dengan apa pun kalau nyawa yang jadi taruhan, tak seorang pun mau mengawini seorang bahu laweyan. Lantas, bagaimana menentukan apakah seseorang termasuk kelompok bahu laweyan?

Sementara melihat benjolan dan bayang ular di tubuh tidak bisa dilakukan sembarang orang, ada tanda lain yang lebih mudah untuk dilihat yaitu toh coklat di kulit kepala yang menunjukkan gambar tertentu atau toh berwarna biru yang terdapat di alat kelamin.

Dalam hal ini. baik Ny. Indah SP maupun Dra. Astuti Hendrato, mantan dosen sastra Jawa UI, menuturkan bahwa khusus toh biru ini biasanya tidak hanya terdapat di bagian luar tapi sampai masuk ke dalam organ tersebut.

Menilik letaknya di tempat-tempat yang tersembunyi, tanda ini pun ternyata tak lebih mudah dideteksi dibandingkan dengari benjolan bahu atau bayang ular. "Memang sulit menentukan apakah seseorang gadis atau perjaka calon pasangan hidup termasuk kelompok bahu laweyan atau bukan. Masa ya belum apa-apa sudah mau melihat tanda di daerah rawan, 'kan saru," ujar para ibu tadi bercanda.

Memang secara fisik, kelompok bahu laweyan tidak punya perbedaan mencolok dengan orang biasa. Orang baru bisa menyebutnya bahu laweyan setelah mengetahui rentetan peristiwa buruk yang menimpanya. Tapi secara umum ciri manusia bahu laweyan adalah tumbuhnya rambut putih pada user-user di kepalanya.

-selesai-

Tulisan ini ditulis di Majalah Intisari edisi Maret 1996 dengan judul asli Bahu Laweyan "Pemangsa" Pasangan.