Pencemaran Jadi 'Tersangka' Keluarnya Bayi dari Mulut Bayi Lain

K. Tatik Wardayati

Editor

Pencemaran Jadi 'Tersangka' Keluarnya Bayi dari Mulut Bayi Lain
Pencemaran Jadi 'Tersangka' Keluarnya Bayi dari Mulut Bayi Lain

Intisari-Online.com – Peristiwa keluarnya seorang bayi dari mulut seorang bayi yang baru saja dilahirkan pada kamis (19/9/2013) begitu begitu mengejutkan. Banyak yang mencari tahu penyebabnya. Salah satu yang menjadi "tersangka" adalah lingkungan yang tidak sehat karena mengandung zat-zat yang berbagau bagi kesehatan reproduksi ibu dari kedua bayi tersebut.

“Kehamilan adalah waktu yang sangat rentan. Ketika itulah wanita harus berhati-hati terhadap potensi paparan lingkungan mereka,” kata Dr. Jeanny Conry dari American College of Obstetricians and Gynecologists dan American Society for Reproductive Medicine, seperti dilansir Live Science.

Saat ini, lebih dari 84.000 zat kimia digunakan oleh pabrik pengolahan dan sekitar 700 bahan kimia baru diperkenalkan oleh industri setiap tahunnya di Amerika. Keberadaan zat kimia inilah yang diduga menjadi penyebab sejumlah penyakit, seperti lahir cacat, autisme, dan kanker payudara meningkat.

Zat kimia tersebut ada di berbagai tempat, mulai dari produk yang digunakan, hingga udara, air, dan tanah, makanan. Hal ini membuat konsumen kesulitan untuk membatasi paparannya. Beberapa kelompok orang pun lebih rentan terhadap risiko keracunan ini daripada yang lain.Salah satu kelompok yang rentan terhadap dampak dari paparan zat kimia ini adalah mereka yang sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil atau sedang menyusui.

Para peneliti telah menemukan bahwa merkuri berdampak pada perilaku anak-anak. Merkuri sendiri diketahuibisa melewati plasenta dan terus terbangun dalam janin. Itulah sebabnya mengapa wanita yang berada dalam kelompok tersebut, lebih baik menghindari makan ikan laut, terutama ikan yang tinggal di laut dalam. Ikan yang hidup di laut dalam biasanya mengandung kadar merkuri yang tinggi.

Wanita dalam kelompok tersebut juga harus mencuci buah dan sayuran segar sebelum makan. Ini untuk mengurangi paparan pestisida. Cucilah buah dan sayuran di bawah air yang mengalir. Saat ini di pasaran pun sudah tersedia sabun pencuci buah dan sayuran, tapi harus tetap dibilas dengan air yang mengalir.

Biasakan pula untuk membaca label makanan, ini untuk menghindari atau memilih produk bebas dari bisphenol A (BPA), yang dapat mengganggu hormon wanita. Ini umum ditemukan pada lapisan plastik, makanan kaleng, dan banyak barang rumah tangga.

Pertanyaan-pertanyaan sering diajukan petugas kesehatan menyangkut paparan lingkungan yang dialami sebelum pasien hamil, atau selama kunjungan kehamilan mereka. Pertanyaan tersebut untuk membantu dokter dan perawat memberitahu para pasien untuk mengedukasi bagaimana menghindari paparan racun di rumah, di tempat kerja, dan di lingkungan masyarakat.