Seseorang bisa dikatakan menderita disleksia karena berbagai alasan.
Bisa jadi mereka tidak mampu membaca kata-kata baru, tidak bisa membedakan kata-kata yang hurufnya mirip, tidak bisa membedakan kata-kata yang memiliki rima, atau tidak bisa memahami kata-kata yang dibacanya.
Setiap kasus memiliki keunikan masing-masing dalam taraf yang ringan hingga berat. Jadi jangan memukul rata semua penderita disleksia.
4. Senam dapat menyembuhkan disleksia
Terapi senam, pneggunaan lensa berwarna, atau latihan membaca dengan kertas berwarna belum tentu bisa menyembuhkan disleksia.
Disleksia adalah penyakit yang sangat kompleks dan personal.
Setiap penderita memiliki keunikan tersendiri. Jadi satu jenis terapi bisa saja cocok dan berhasil untuk satu individu namun gagal untuk individu lainnya.
5. Mengeja adalah hal yang sia-sia
Banyak orang zaman sekarang menganggap remeh masalah mengeja.
Mereka menganggap mengeja bukanlah hal yang penting.
Bagi penderita disleksia, terutama anak-anak, mengeja adalah salah satu hal yang sangat penting.
Sebagian besar penderita disleksia akan mengelami kesulitan belajar jika sejak dini mereka tidak diperkenalkan dengan metode mengeja.
Source | : | iflscience.com |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR