Seseorang yang memiliki empati cenderung kewalahan dalam keramaian. Sehingga kebanyakan mereka adalah orang-orang yang intover yang memilih untuk terlibat dalam kelompok yang kecil.
Kalaupun ada yang ekstrover, mereka juga cenderung membatasi diri dalam kelompok-kelompok besar.
4. Intuisinya tinggi
Orang yang berempati tinggi cenderung menjalani hidupnya berdasarkan intuisi. Penting baginya untuk mengembangkan intuisinya dengan merasakan apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain.
Baginya, intuisi bisa menolongnya untuk membangun hubungan yang positif.
5. Cenderung membutuhkan ‘me time’
Sebagai orang yang cenderung menjadi pendukung bagi orang lain, energinya dapat terkuras sehingga ia membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi energi kembali.
Sebenarnya baik untuk berempati, tapi jika tidak dikendalikan bisa mengganggu situasi pribadi juga. Karena itu penting untuk membagi waktu, membuat batasan, dan membatasi diri sendiri.
Menjadi seorang yang berempati merupakan sebuah hadiah yang indah, tapi jangan lupa pula untuk menyayangi diri sendiri.
6. Bisa kewalahan dalam sebuah hubungan yang sangat erat
Terlalu banyak hubungan kebersamaan yang erat bisa menjadi hal yang cukup menyulitkan bagi si pemilik empati yang tinggi. Sehingga ia cenderung menghindari hubungan yang dekat dengan orang lain.
Source | : | PsychologyToday.com |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR