Tapi di balik itu semua ternyata ada ajakan untuk menciptakan janin dengan gerak cepat, seperti ditampilkan lukisan keluarga petani beranak sepuluh yang berkumpul di ruang makan. Semuanya begitu saja dituangkan seperti secara kebetulan.
Lukisan mereka memang asli, tetapi idenya diambil dari lukisan kuno. Maka jangan heran jika ada lukisan "Venus petani" atau "Musim gugur tahun 1917" karya Sepp Hilz yang meniru Wilhelm Leibls.
Lalu orang Jerman jadi teringat kata-kata penyair Herman Broch dari abad pertengahan, "Setiap zaman kemerosotan selalu melahirkan zaman peniruan .... Seseorang yang menciptakan tiruan, menunjukkan ketidakmampuannya. la berada di bawah standar estetika. la bahkan bisa dikatakan penjahat terhadap estetika, karena menginginkan terjadinya kejahatan secara radikal!"
Mengamati kegemaran Hitler menyuruh para pelukis melakukan peniruan dan sepak terjangnya selama berkuasa, argumen Broch mau tak mau membuat orang terusik untuk melihat relevansinya. (Paul Kaiser/Als)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Agustus 1999)
Baca juga: Ramalan Nostradamus: Napoleon, Hitler, dan Tokoh di Timur Tengah dalam Perang Dunia
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR