Intisari-Online.com - Kehamilan dikatakan di luar kandungan apabila janin menempel pada saluran tuba falopi. Kehamilan macam ini hampir dipastikan akan gugur pada usia kehamilan 2 – 3 bulan. Pasalnya, saluran ini tidak akan kuat menahan beban dan bahkan berbahaya kalau sampai pecah.
Sebaliknya, kalau terjadi pada rongga atau dinding perut, kehamilan malah bisa dipertahankan sampai usia janin cukup. “Kecelakaan” kedua ini terjadi karena sel telur yang telah dibuahi saat keluar dari saluran telur jatuh pada rongga atau dinding perut. “Kasus ini memang jarang terjadi, sekitar 3 per 100.000 kasus. Tapi beberapa pernah terjadi di Indonesia.
Kehamilan tidak normal lainnya adalah "hamil anggur" atau disebut mola hidatidosa. Disebut hamil anggur lantaran muncul gelembung-gelembung abnormal seperti anggur. Ini terjadi karena trofoblas atau sel luar berupa blastokista, yang merusak mukosa rahim, terus mengisap bahan makanan dari sang ibu.
Pada seseorang dengan hamil anggur, harus segera diambil tindakan karena terus-menerus terjadi perdarahan yang warnanya agak kecokelatan. Pada umumnya perut sang ibu lebih cepat membesar dibandingkan dengan kehamilan normal (usia kehamilan dua bulan namun nampak seperti kehamilan 3–4 bulan) dan tidak terasa adanya gerakan walaupun gejala lainnya sama seperti kehamilan normal.
Kasus mola seperti ini banyak terjadi karena malnutrisi. Gawatnya, hamil anggur yang tidak tertangani dengan baik dikhawatirkan akan menjadi kanker jenis curio carcinoma. Walaupun termasuk ringan karena 90% bisa disembuhkan dengan obat pembunuh sel kanker, sebaiknya kanker ini dihindari.
Selain kedua jenis ketidaknormalan kehamilan tadi, ada lagi yang dinamakan hamil semu atau ceudocyeses. Kehamilan tidak normal ini terjadi karena faktor kejiwaan. Mungkin karena faktor keinginan yang terlalu besar untuk hamil, seorang ibu bisa mengalami ciri-ciri layaknya orang hamil (berhenti haid, mual, perut sedikit membesar).Hanya bedanya, begitu diperiksa dengan USG, tidak tampak tanda-tanda kehidupan janin dalam rahimnya. Tentunya di sini terapi kejiwaan diperlukan untuk menyembuhkan dirinya dan kembali ke kehidupan normal. (Intisari)