Intisari-Online.com - Banyak yang beranggapan bahwa “mata malas” adalah persoalan fisik dan bawaan ragawi sejak lahir. Padahal, pada kenyataannya, ia adalah masalah kesehatan di mana seseorang gagal melihat dengan detail, yang dalam bahasa medis disebut dengan amblyopia. Sering kali problem ini menimpa anak-anak.
Saat jalur saraf antara otak dan mata gagal berkembang, mata hanya mengirimkan gambar kabur ke otak. Dari waktu ke waktu, otak akan mengabaikan gambar yang dikirim dari mata. Meski demikian amblyopia tidak hanya berkembang karena faktor itu. Ada sebab lain, di antaranya:
n Strabismus, ketidakseimbangan pada posisi mata. Ini menyebabkan kerja mata untuk mengirim gambar tidak bisa bersama-sama.
n Kelainan, dalam beberapa kasus amblyoipia disebabkan oleh kelainan. Misalnya katarak pada masa anak-anak, pusat retina yang tak normal, atau bisa juga perbedaan ukuran mata.
n Kesalahan bias, amplyopia juga disebabkan oleh kesalahan bias seperti astigmatisme, rabun jauh, dan rabun dekat.
n Tumor, ada kalanya tumor bisa berubah menjadi penyebab mata malas.
Kondisi ini bukan tanpa solusi. Food and Drug Administration (FDA) telah membuat program komputer dengan nama RevitalVision. Alat ini sengaja dibuat untuk terapi pengobatan bagi mereka yang bermata malas.
Alat ini membantu anak-anak dan orang dewasa bekerja pada ketajaman visual dan sensitifitas kontras. Tak hanya sekadar mengobral produk, FDA juga telah membuktikan bahwa 70 persen mereka yang menggunakan program ini mampuh meningkatkan ketajaman visual.
Pada tahap awal amblyopia, pengobatannya melihat seberapa parah kondisi ini sejauh mana ia telah berkembang. Jika disebabkan oleh kesalahan bias, kacamata korektif bisa dijadikan solusi jitu. Jika disebabkan oleh strabismus dianjurkan untuk memakai kaca mata. Jika kaca mata terlalu mengganggu, bisa dengan obat tetes mata yang mengandung atropin.
Dengan bedah juga bisa. Dalam beberapa kasus, terutama yang disebabkan katarak, operasi mungkin perlu untuk memperbaiki posisi mata. Meski demikian, pengobatan yang terbaik adalah pencegahan sejak usia dini. Bisa melalui pemeriksaan secara rutin sehingga gejala-gejala bisa ditangkah. Selanjutnya, pemulihan dengan pengobatan yang tepat dapat dimulai.