Ciuman Membantu Menilai Mitra Potensial

K. Tatik Wardayati

Editor

Ciuman Membantu Menilai Mitra Potensial
Ciuman Membantu Menilai Mitra Potensial

Intisari-Online.com – Sebuah pepatah mengatakan “ciuman hanyalah ciuman”, rasanya itu tinggal lagu lama yang sudah usang. Karena menurut sebuah penelitian baru, berciuman membantu menilai mitra potensial, dan dalam sebuah hubungan, dapat saling menjaga.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 900 orang dewasa yang mengisi sebuah kuesioner online yang bertanya tentang seberapa pentingnya berciuman dalam jangka pendek dan jangka panjang sebuah hubungan. Secara umum, wanita menilai berciuman lebih penting dalam sebuah hubungan dibandingkan pria.

Berciuman juga dinilai lebih penting oleh pria dan wanita yang melihat dirinya menarik, atau cenderung lebih banyak hubungan jangka pendek dan pertemuan informal, demikian menurut temuan yang ditulis dalam jurnal Archives of Sexual Behavior and Human Nature.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, wanita cenderung lebih selektif ketika pada awalnya memilih pasangan, seperti halnya pria dan wanita lebih memilih pasangan yang lebih santai.

Peneliti Oxford University menilai bahwa ciuman dapat membantu menilai calong pasangan. Ciuman juga memungkinkan orang untuk menilai mitra potensial melalui rasa atau bau, berarti mengambil isyarat biologis ini untuk kecocokan, kebugaran atau kesehatan umum.

Penelitian sebelumnya juga telah menemukan bahwa wanita menempatkan nilai yang lebih besar pada perilaku yang memperkuat hubungan jangka panjang. Survei ini menemukan pentingnya ciuman berubah tergantung pada apakah orang-orang berada dalam hubungan jangka pendek atau jangka panjang. Dan, wanita menilai berciuman lebih penting dalam hubungan jangka panjang.

Hal ini menunjukkan, ciuman juga memainkan peran penting dalam menjaga kasih sayang dan keterikatan antara pasangan, kata para peneliti.

“Berciuman dalam hubungan seksual manusia sangat lazim dalam berbagai bentuk di hampir setiap masyarakat. Budaya berciuman juga terlihat pada kerabat primata terdekat kita, simpanse misalnya, tetapi jauh kurang intens dan kurang umum digunakan,” kata penulis penelitian Rafael Wlodarski, seperti dikutip Webmd.