Intisari-Online.com – Meskipun bukan rahasia lagi bahwa wanita hamil harus menghindari nikotin dan merokok, namun sebuah penelitian baru menunjukkan konsekuensi yang mungkin lebih serius daripada yang diperkirakan sebelumnya.Para peneliti di University of Washington telah menemukan bahwa bayi yang ibunya merokok selama kehamilan berisiko lebih besar menginap di rumah sakit atau dibunuh oleh spektrum luas dari infeksi pernapasan serta non-pernapasan.
Dalam sebuah survei terhadap data yang ada, anak-anak terpapar asap rokok selama kehamilan sekitar 50 persen lebih mungkin mengembangkan komplikasi kesehatan dibandingkan anak dengan ibu yang tidak merokok.
Penelitian, yang dipresentasikan pada American Academy of Pediatrics, menggabungkan materi dari survei 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics Infectious Disease. Kedua penelitian tersebut melibatkan review dari catatan rawat inap dan sertifikat kematian bayi yang lahir di negara bagian Washington antara tahun 1987 dan 2004. Menurut pemimpin peneliti, Abigail Halperin, hasil tersebut menunjukkan bahwa paparan merokok selama kehamilan dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan yang belum diperhitungkan dalam literatur ilmiah.
Bayi yang lahir dari ibu yang merokok selama kehamilan berisiko tinggi mengidap masalah kesehatan serius yang berhubungan dengan berat badan lahir rendah, prematur, dan buruknya perkembangan paru-paru. Semetara infeksi pernapasan telah diakui sebagai penyebab umum ini kadang-kadang mengancam jiwa.Dalam penelitian tersebut juga ditemukan bahwa bayi yang terpapar asap rokok di dalam rahim juga meningkatkan risiko rawat inap dan kematian dari berbagai infeksi, baik pernapasan dan non-pernapasan. Demikian disampaikan para peneliti dalam rilisnya.
Meski bayi yang lahir dengan berat lahir normal dan sehat pun berisiko lebih besar secara signifikan mengalami rawat inap dan kematian jika ibu mereka merokok selama kehamilan. Paparan merokok selama kehamilan dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh anak.
Untuk mengurangi risiko tersebut, perokok yang hamil dapat mengurangi atau berhenti merokok ketika mereka hamil. Program perawatan kehamilan dapat menggabungkan informasi anti-merokok dan konseling bagi mereka.
“Konseling wanita hamil untuk mengurangi merokok mereka, jika mereka tidak mampu berhenti sama sekali, dapat membantu mengurangi rawat inap atau kematian bayi,” tutup Halperin, seperti dikutip Medical Daily.